Sambut Tahun Baru, Warga Malaysia Protes Kenaikan Harga

Perayaaan Tahun Baru di Kuala Lumpur Malaysia
Sumber :
  • REUTERS/Samsul Said

VIVAnews - Menyambut momen pergantian tahun 2014, tidak semua warga Malaysia berkumpul di Petronas Tower dan bersuka cita. Mereka malah berunjuk rasa mengeluhkan kenaikan harga barang komoditas di sana.

Laman The Malaysia Insider, Selasa 31 Desember 2013, melansir sekitar seribu orang berkumpul di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur. Massa mulai terlihat menyemut dari Jalan Tuanku Abdul Rahman, Masjid India, dan Pasar Sentral.

Unjuk rasa dilakukan dengan damai. Walau sebelumnya, massa berjanji untuk tidak menyinggung hal berbau politik dalam demonstrasinya, namun tetap saja, mereka berulang kali meneriakkan slogan menentang Perdana Menteri Nadjib Razak, organisasi UMNO dan mitra koalisi Barisan Nasional.

Dalam kerumunan massa, turut bergabung beberapa politisi dari kelompok oposisi antara lain P. Kasthuri, Nik Nazmi, Steven Sim dan Teoh Kok Seong. Menurut salah seorang anggota komite pusat Partai Islam, PAS, Dzulkefly Ahmad, menjelaskan bagaimana publik akan terbebani dengan kebijakan Pemerintah baru-baru ini.

Sementara Wakil Presiden PAS, Salahudin Ayub, berpendapat bahwa rakyat telah mulai berani mengikuti unjuk rasa walaupun telah diancam Pemerintah.

"Kini, tidak mungkin Pemerintah mengabaikan suara-suara dari berbagai ragam kehidupan," ungkap Ayub.

Menurut seorang nenek yang hanya ingin disebut dengan nama Julie, dia mengaku ikut berunjuk rasa karena ingin mendorong Pemerintah agar menghormati keinginan rakyat.

"Rakyat kini tengah menderita. Pemerintah tidak bisa lagi menutup telinga," ujarnya sambil membawa poster bertuliskan "hormati suara rakyat".

Menurut polisi, demonstrasi pada malam tahun baru diorganisir oleh empat organisasi non pemerintah yaitu Gerakan Turun Kos Sara Hidup (Turun), Solidarity Mahasiswa Malaysia (SMM), Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang didukung kelompok Jingga 13 dan kelompok anak muda Solidariti Anak Muda Malaysia (SAMM).

Begitu mengetahui adanya aksi unjuk rasa ini, Polisi langsung memberikan penjagaan yang ketat. Pasalnya beredar rumor di dunia maya yang menyebut aksi unjuk rasa kemarin sengaja untuk menggulingkan Pemerintahan yang sah.

Salah satu petugas polisi di sebuah distrik di Malaysia, Zainulddin Ahmad, bahkan sampai membatasi ruang gerak para pengunjuk rasa.

"Di dalam sini merupakan area bagi mereka yang ingin merayakan malam tahun baru. Apabila Anda ingin berunjuk rasa, silahkan melakukan di tempat lain," kata Zainulddin.

Namun, sekitar pukul 23.00 waktu setempat, pengamanan polisi berhasil dijebol massa.

Aksi unjuk rasa ini dipicu kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan beberapa harga barang dan jasa, seperti memotong anggaran subisidi bagi minyak dan gula.

Selain itu, para demonstran turut mengeluhkan kenaikan harga yang mulai diberlakukan tahun 2014 ini seperti kenaikan tarif listrik, penilaian harga properti di Kuala Lumpur, kenaikan tarif angkutan umum dan tarif tol di beberapa jalur.

Kenaikan tarif minyak sudah diberlakukan sejak awal September 2013 lalu. Menurut laman The Star, minyak jenis RON95 dinaikkan sebesar 20 sen menjadi 2,10 RM atau Rp7.800, sedangkan minyak jenis diesel dijual menjadi 2 RM atau Rp7.400

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia

Tinggakan Subsidi

Nadjib beralasan kenaikan itu ditempuh untuk merasionalisasi subsidi. Tetapi dalam pernyataan akhir tahun 2013, Nadjib menyatakan belum menandatangani apa pun untuk memotong subsidi tersebut.

"Program subsidi memang menguntungkan rakyat selama bertahun-tahun. Tetapi harus disadari, jumlah penduduk kian meningkat dan negeri ini berkembang. Program itu tidak lagi dapat dipertahankan, sehingga kini saatnya meninggalkan program itu," ujar Nadjib.

Pemerintah, lanjut Nadjib perlu merasionalisasi subsidi dan menargetkan program tersebut kepada mereka yang membutuhkan.

Nadjib pun berjanji akan melakukan apa pun untuk meminimalisasi dampak dari kenaikan harga barang-barang tersebut. Pemerintah, ujar Nadjib, akan menghidupkan kembali program pemerintah yang lain, sehingga dampaknya ke rumah tangga tidak terlalu besar. (ren)

Pendaftaran Petugas PPK Dimulai, KPU Depok Akan Rekrut 55 Orang
Vidi Aldiano

Ternyata Vidi Aldiano Suka Berburu Free Ongkir dan Selalu Menang War Produk

Selebriti Vidi Aldiano mengaku suka belanja online dan berburu gratis ongkos kirim. Hal ini ia terapkan demi menghemat pengeluaran.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024