Ariel Sharon, dari Perdana Menteri Hingga Koma Berkepanjangan

Ariel Sharon (kanan), George Bush (tengah), Mahmoud Abbas (kiri))
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing
VIVAnews - Delapan tahun dalam kondisi koma, mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon dilaporkan mengalami gagal organ dan kondisinya semakin memburuk.
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

Juru bicara rumah sakit di Tel Aviv, dimana ia dirawat, melaporkan bahwa saat ini kondisinya sangat kritis.
KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Tak hanya itu, sang juru bicara juga mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kondisinya akan membaik sejak kemarin, Rabu 1 Januari 2014, saat kesehatannya dilaporkan terus memburuk.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

"Kondisinya semakin kritis dan para dokter yang menangani menandai adanya beberapa fungsi sistem organ pusat yang tidak berfungsi," ucap sang juru bicara, Maron, seperti dikutip dari laman CNN, Kamis 2 Januari 2014.

Ia menambahkan bahwa para anggota keluarga Sharon saat ini tengah menemani di rumah sakit.

Sharon dikenal sebagai figur militer Israel yang kontroversial dan menjadi Perdana Menteri pada 2001. Namun, di 2006, ia mengalami stroke parah dan membuat dokter melakukan anastesi serta memberikan respirator atau alat bantu pernafasan. Sejak itu kondisinya terus koma hingga sekarang.

Karir yang panjang
Lahir tahun 1928 di Kfar Malal, sebuah komunitas yang kemudian menjadi bagian Israel, Sharon menyelesaikan Sekolah Menengah Atas tahun 1945 dan mulai bekerja dengan Haganah, sebuah grup militan yang memperjuangkan kemerdekaan Israel.

Ia kemudian ikut membantu mendirikan pasukan komando khusus pada tahun 1953 dan dipromosikan menjadi mayor jenderal. Ia juga mengikuti perang Six Day War di tahun 1957, yang berakhir dengan perluasan wilayah Israel yang sangat kontroversial itu.

Sharon merupakan sosok penting di beberapa konflik militer Israel, termasuk sebagai Kepala Tentara Armlored Reserve Division saat Perang Yom Kippur di tahun 1973.

Ia kemudian mulai masuk ke pemerintahan sebagai penasehat militer Perdana Menteri Yitzhak Rabin dan sempat menjadi Menteri Pertanian juga Menteri Pertahanan dari tahun 1981 hingga 1983.

Invasi ke Lebanon
Sharon pun dikenal sebagai sosok yang mengatur invasi Israel ke Lebanon. Invasi tersebut sebagai usaha perlawanan terhadap Organisasi Pembebasan Palestina yang menyebabkan kematian ratusan penduduk Lebanon. Aksi tersebut menyebabkan dia dijuluki "Butcher of Beirut" atau "Tukang Jagal Beirut".

Namun, ketenarannya tersebut tidak berlangsung lama. Penasehatnya, Ranaan Gissin mengatakan bahwa Sharon merasa dikhianati oleh pemerintahnya sendiri. Sharon juga menuntut majalah Time untuk sebuah artikel yang berisi pembantaian yang ia lakukan.

Menjadi Perdana Menteri
Sharon bergabung di beberapa kabinet sejak tahun 1984 hingga 2001 dan berhasil menjadi Perdana Menteri setelah memenangkan pemilihan khusus. Sebagai pimpinan partai Likud, Sharon juga dianggap sebagai seekor burung elang karena tindakannya yang ofensif, yakni mengirim tank dan pasukan ke wilayah Palestina dan memerintahkan pembunuhan pemimpin-pemimpin militan.

Namun, Sharon juga banyak melakukan aksi perdamaian salah satunya mendukung mantan pemimpin PLO, Yasser Arafat dalam usaha menghentikan tindakan kekerasan antara Israel dan Palestina dan melakukan perbincangan mengenai perdamaian. Sayangnya usaha tadi dirusak oleh partainya sendiri, karena partai tersebut tidak mengizinkan dibentuknya negara bagian Palestina.

Sharon juga berpartisipasi dalam pertemuan dengan kekuatan regional dan dunia untuk mendiskusikan mengenai "road map" untuk perdamaian Timur Tengah.

Segera setelah ia jatuh sakit pada awal 2006, kekuasaannya dipindahkan kepada Wakil Perdana Menteri, Ehud Olmert. Tim dokter bedah juga telah mengangkat 20 inchi ususnya.

April 206, Kabinet Israel secara formal mengakhiri kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri dengan menyatakan bahwa dia  tidak mampu bertugas.

Kondisi kesehatannya fluktuatif sejak ia jatuh koma. Januari 2013, para dokter mengatakan tes kesehatan Sharon dan mengindikasi beberapa aktivitas otak tidak berfungsi ketika ia ditunjukkan foto-foto tempat tinggalnya serta suara anak lelakinya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya