- REUTERS/China Central Television (CCTV)
VIVAnews - Upaya pemerintah China memberantas korupsi tidak main-main. Tahun lalu, tercatat hampir 37.000 pejabat yang diduga korupsi diselidiki atas lebih dari 27.000 kasus di China.
Laporan ini dikeluarkan oleh Kejaksaan Tinggi Rakyat China (SPP) pada Minggu, 5 Januari 2014, seperti diberitakan Xinhua. Menurut SPP, para pejabat ini diduga terlibat 27.236 kasus korupsi antara Januari dan November 2013.
Sebanyak 21.848 atau lebih dari 80 persen di antaranya adalah kasus besar dan penting yang merugikan negara lebih dari 5,51 miliar yuan, atau Rp11 triliun. Sebanyak 16.510 kasus di antaranya menyebabkan kerugian rakyat secara langsung, melibatkan 23.017 pejabat negara.
Dalam penyelidikan kasus-kasus ini, SPP telah mengeluarkan lebih dari 30 dokumen standardisasi penegakan hukum dan peningkatan kualitas penyelidikan kasus korupsi.
Menurut jaksa tinggi China Cao Jianming kepada parlemen Kongres Rakyat Nasional Oktober lalu, lebih dari 200.000 pejabat telah terbukti korupsi dana negara atau suap antara Januari 2008 hingga Agustus 2013.
Salah satu kasus terbesar adalah korupsi Bo Xilai, anggota politbiro Komite Sentral Partai. Atas tuduhan menerima suap 21,79 juta yuan (sekitar Rp39,4 miliar), Bo divonis seumur hidup pada September tahun lalu.
Salah satu langkah yang diambil Xi adalah meniadakan perlakuan khusus untuk para pejabat di China. Berbagai pembatasan dilakukan. Salah satunya, misalnya, tidak boleh lagi ada karpet merah, atau penyambutan meriah bagi kedatangan seorang pejabat, baik itu pusat dan daerah.
Untuk undangan makan siang, pejabat China hanya boleh menikmati maksimal empat macam masakan, dan satu jenis sup. Mobil dinas dilarang dipakai untuk urusan pribadi.