Panas Mendera Australia, Kaca Bisa Meleleh

Lokasi kebakaran hutan di Australia 2009
Sumber :
  • REUTERS/West Australian/Nic Ellis/Pool
VIVAnews -
Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!
Otoritas Australia pada Selasa kemarin telah memperingatkan beberapa potensi kebakaran yang parah akibat gelombang udara panas. Peringatan itu ditujukan khususnya bagi negara-negara di bagian selatan Australia, seperti negara bagian Victoria.

Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi

Laman
Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh
Business Insider , Rabu 15 Januari 2014 melansir isi peringatan itu menyebut gelombang panas tahun ini berpotensi menimbulkan bencana kebakaran yang lebih parah ketimbang tahun 2009 silam. Saat itu kebakaran menewaskan sebanyak 173 orang dan menghanguskan 2000 rumah.


"Dalam empat hari ke depan merupakan hari yang paling penting yang akan dihadapi di Victoria sejak peristiwa Black Saturday tahun 2009 lalu," ungkap Menteri Besar, Peter Ryan.


Untuk mengatasi bencana kebakaran, sebanyak 10 ribu petugas pemadam kebakaran telah disiagakan. Sementara 1.290 pasukan dalam situasi status siaga. Ryan memprediksi puncak bahaya akibat gelombang panas akan terjadi pada Jumat, 17 Januari 2014 saat angin bertiup sangat kencang.


Selain itu rumah sakit dan otoritas darurat telah berjaga atas penumpukan korban akibat gelombang panas. Staf mobil ambulans di negara bagian Victoria menyatakan telah siap.


Sebelumnya hari Minggu lalu, gelombang panas picu kebakaran di Perth, Australia barat. Sebanyak 52 rumah ludes dilalap api, seorang pria dilaporkan tewas saat pindahkan barang-barang berharga. Ratusan penduduk terpaksa mengungsi dan baru bisa kembali ke rumah Selasa kemarin.


"Kaca-kaca memang tidak pecah, tetapi meleleh. Kami sedang sial, karena tinggal dekat dengan semak-semak. Kami tahu peristiwa kebakaran dapat terjadi dan sayangnya hal itu menimpa kami," ungkap seorang penduduk di area Stoneville, Stacey Delich.


Pertandingan Tenis Ditunda

Suhu panas juga mengganggu jalannya pertandingan tenis bergengsi Australia Open 2014. Pertandingan terpaksa ditunda selama dua jam 22 menit saat laga petenis Kroasia Ivan Dodig melawan Damir Dzumuhur asal Bosnia memasuki babak kedua.


"30 menit setelah pertandingan, saya tidak sanggup berjalan lagi," ungkap Dodig.


seorang pemain tenis asal Kanada, Frank Dancevic, dan petugas pengambil bola pingsan di saat turnamen berlangsung. Penyelenggara pun akhirnya dikritik karena tetap mengizinkan pertandingan itu dilanjutkan.


Pertandingan tersebut kembali digelar pada hari ini di tengah suhu yang mencapai di atas 41,7 derajat celcius. Sebagian pertandingan akan digelar di lapangan tertutup pada malam hari.


Suhu panas di Australia turut dirasakan hingga ke negara bagian Tasmania bagian selatan. Rata-rata suhu di sana mencapai 18 derajat lebih panas di atas rata-rata suhu bulan Januari. Saking panasnya, jalanan aspal di Tasmania sampai meleleh ketika dipijak.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya