Tidak Ada WNI Jadi Korban Gelombang Panas di Australia

Dubes Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema
Sumber :
  • Antara/ Lucky R

VIVAnews - Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban keganasan gelombang panas di Negeri Kanguru itu. Kendati saat ini posisinya tengah berada di Indonesia akibat konflik diplomatik antara RI dan Australia, Nadjib selalu dikirim informasi oleh staf KBRI di Canberra.

Hal itu diungkap Nadjib ketika dihubungi VIVAnews melalui sambungan telepon, pada Kamis 16 Januari 2014. Menurut Nadjib, untuk mencegah terjadinya jatuh korban, KBRI sudah mengimbau WNI untuk menghindari tempat-tempat terbuka dan tidak membuat api.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

"Kami juga mengimbau kepada para WNI agar untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran seperti barbeque," kata Nadjib.

Dia menyadari bahwa suhu panas terjadi di daerah Australia bagian selatan seperti Canberra dan Victoria. WNI di sana, kata Nadjib, telah mengikuti pemberitaan dan imbauan yang juga telah dikeluarkan oleh Pemerintah setempat.

Menurut laporan Dewan Iklim yang dikeluarkan hari ini, suhu di beberapa kota di bagian selatan Australia telah menembus angka 46 derajat celcius. Kota Adelaide tercatat sebagai kota terpanas di Australia.

Suhu panas ini telah memicu terjadinya kebakaran di Perth, Australia bagian barat. Sebanyak 52 rumah hangus terbakar dan satu orang tewas. Gelombang panas turut menganggu jalannya pertandingan tenis bergengsi, Australia Open 2014.

Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024