Disiksa, TKW Erwiana Derita Pembengkakan Otak

Erwiana Sulistyaningsih, TKI yang disiksa di Hong Kong
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Erwiana Sulistiyaningsih, salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Hongkong pulang dengan kondisi mengenaskan. Selain tangan dan kakinya mengalami luka lebam, perempuan berusia 21 tahun itu juga mengalami pembengkakan di otak akibat disiksa majikannya.

Perempuan naas itu kini terbaring di bangsal Al Huda No II.1 Rumah Sakit Islam (RSI) Amal Sehat, Sragen. Untuk merawat dan mengobati Erwiana dibentuklah tim dokter khusus yang terdiri dari empat dokter, yakni dokter bedah, dokter syaraf, dokter penyakit dalam dan dokter kulit.

Selama dirawat di rumah sakit, Erwiana mengeluhkan rasa pusing di kepala serta pandangan ganda. Akhirnya dokter yang merawatnya melakukan CT-Scan di RSUD Dr Soehadi Prijonagoro, Sragen, pada hari Rabu, 15 Januari 2014.

“Munculnya keluhan rasa pusing itu dan pandangan ganda, apapun itu, saya curiga ada sesuatu di bagian otaknya sehingga saya meminta supaya di-scan. Apalagi si pasien mengaku pernah dianiaya dengan dipukuli di bagian kepala,” kata ketua tim dokter yang menangani Erwiana, Dr Imam Fadli.

Dari hasil scan diketahui bahwa Erwiana mengalami pembengkakan di bagian otaknya. Pembengkakan seperti itu biasanya disebabkan oleh faktor trauma di bagian kepalanya.

“Kondisi pembengkakan atau oedema di otak itu masih tergolong ringan,” terang dia.

Selain itu, dr Iman Fadli juga mengatakan bahwa sisa penyiksaan dari majikan yang masih membekas ada di bagian mata kiri. Mata tersebut terlihat masih memerah karena dampak pendarahan. “Yang masih tersisa dan kemungkinan besar bekas kekerasan di mata. Di bagian putih mata yang kiri itu masih terlihat merah,” jelas dia.

Sementara itu mengenai luka-luka lebam di tangan dan kaki, ia menjelaskan jika luka itu disebabkan pasien mengidap alergi atau dokter kulit biasa menyebutnya alergi dermatitis kontak. “Kalau luka-luka di tangan dan kaki itu sulit diprediksi apakah dermatitis atau luka penganiayaan. Tapi diagnosa awal menyebutkan jika luka itu memang alergi,” ucapnya.

Berdasarkan pengakuan Erwiana saat alergi itu kambuh, maka luka-lukanya itu akan dibungkus dengan plastik. Meski mengalami kesakitan, Erwiana tetap memaksakan untuk melakukan pekerjaannya. Sebab jika tidak bekerja, majikannya akan marah.

“Saat kambuh alerginya atau saat sakit-sakitnya itu dibungkus dengan plastik. Dengan kondisi seperti itu, Erwiana mengaku tetap bekerja,” katanya.

Sementara itu ketika ditanyai mengenai tubuh Erwiana yang terlihat sangat kurus, dr Iman pun mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan dari pasien jika selama bekerja di Hongkong memang jarang makan. Ia hanya makan sekali dalam sehari.

"Tetapi setelah dirawat ini, pasien sudah mau makan. Kondisinya jauh lebih sehat " jelasnya.

Hakim Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Kode Etik Meski Punya Jabatan di Asosiasi Pengajar HTN

Seperti diketahui peristiwa yang menimpa TKW asal Kabupaten Ngawi ini menarik perhatian publik ketika dia pulang dalam kondisi mengenaskan. Eriwana bahkan harus mengenakan popok selama di pesawat dalam perjalanan menuju tanah air. (ren)

Alyssa Soebandono

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Menyambut kelahiran anak pertama, Alyssa Soebandono merasa sangat antusias. Diungkap Dude, Istrinya itu sampai membeli baju-baju untuk anak perempuannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024