Thailand Terus Bergejolak, Militer Siap Campur Tangan

Tentara Thailand di Bangkok
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVAnews -
Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas
Jenderal militer Thailand, Prayuth Chan-ocha, mengatakan bahwa mereka siap bertindak apabila situasi politik di sana berubah menjadi rusuh. Dia memperingatkan bahwa ada beberapa kelompok yang menggunakan metode ilegal dan tindak kekerasan untuk memicu terjadinya kerusuhan.

Kementerian Perdagangan dan Penegak Hukum Diminta Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu

Harian
Waktu Idel untuk Kencing Setiap Hari, Laki-laki Harus Tahu Agar Prostat Tetap Sehat
Bangkok Post , Kamis 23 Januari 2014 melansir pernyataan Prayuth yang menyebut militer akan selalu menjaga keamanan dalam negeri Thailand.


"Kapan pun konflik berubah menjadi tindak kekerasan dan tidak dapat diselesaikan, maka militer akan turun untuk menyelesaikan konflik tersebut. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjaga negeri ini dan menggunakan langkah yang tepat," ujar Prayuth.


Dia mengecam keras sekelompok orang yang mencoba membuat Thailand dalam keadaan tidak aman. Menurutnya, militer telah memiliki informasi soal siapa yang berada di balik tindak kekerasan itu.


"Saya kembali ulangi peringatan saya bahwa mereka tidak boleh lagi menggunakan tindak kekerasan. Kami tengah mengumpulkan semua bukti sehingga polisi dapat menempuh jalur hukum," ungkap Prayuth.


Dia melihat banyak kelompok yang tengah berunjuk rasa saat ini, berbicara begitu keras di stasiun radio, mengancam pejabat pemerintah, dan menggerakkan massa mereka untuk memicu terjadinya kerusuhan. Di mata Prayuth, hal itu melanggar aturan hukum. Dia pun meminta pemerintah, agar menindak kelompok-kelompok ini.


Namun, ketika Prayuth dimintai komentarnya soal Undang-Undang keadaan darurat yang diberlakukan oleh pemerintahan demisioner, dia menolak berkomentar. Dia hanya menyebut, pemerintah telah membuat keputusan di mana polisi nasionallah yang bertanggung jawab untuk menghadapi para pengunjuk rasa. Sementara peran militer di sana, ujar Prayuth, hanya sebagai pendukung saja.


Tetapi, lanjut Prayuth, militer telah mengerahkan 40 personel di 30 titik pemeriksaan bersama dengan polisi. Sementara 20 personel militer lainnya bekerja seorang diri di 20 titik pengecekan.


Personel militer lainnya bertanggung jawab terhadap bantuan militer dalam operasi menjaga perdamaian bersama polisi. Prayuth memastikan bahwa para tentara dikerahkan untuk memastikan keamanan rakyat di seluruh penjuru Thailand, bukan sebaliknya.


Usai keadaan darurat diterapkan kemarin, salah satu pemimpin Kaos Merah Kwanchai Praipana ditembak di luar rumahnya di provinsi Udon Thani. Pelakunya adalah orang tidak dikenal yang menggukan truk pick up. Kwanchai saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya