Di Jakarta Menlu AS Pidato Khusus Soal Perubahan Iklim

Utusan AS Menlu John Kerry tiba di Bali untuk KTT APEC
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVAnews - Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, akan menyampaikan secara langsung kepada masyarakat Indonesia pentingnya mengantisipasi perubahan global. Ini merupakan salah satu isu yang dibawa Menlu Kerry dalam lawatan dua hari di Indonesia.
Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

Menurut Kedutaan Besar AS, Kerry akan berpidato selama sekitar 30 menit di Pusat Kebudayaan Amerika di suatu pusat perbelanjaan di Jakarta Minggu sore. "Beliau akan menyampaikan isu penting yang jadi fokus kerjasama Indonesia dan Amerika saat ini, salah satunya perubahan iklim," kata juru bicara Kedutaan Besar AS, Troy Pederson, saat dihubungi VIVAnews. 
Heru Budi Kunker ke Jepang, Harap Proyek MRT East-West Groundbreaking Agustus

Menurut sumber yang dihimpun stasiun berita BBC dari Departemen Luar Negeri AS, Kerry dalam pidato nanti bakal menekankan bahwa sudah ada bukti saintifik bahwa perubahan iklim tidak hanya mengancam lingkungan hidup, namun juga perekonomian dunia. Pidato dia di Jakarta juga merupakan ajakan bagi semua Pemerintah dan bangsa di dunia untuk serius menanggulangi perubahan iklim, yang belakangan ini menyebabkan cuaca ekstrem di banyak tempat.
Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

Dia juga ingin memelopori suatu perjanjian global baru pada 2015 yang akan membuat AS dan negara-negara lain untuk sama-sama mengurangi polusi dari bahan bakar berbahan fosil . Komitmen baru ini kemungkinan dipersiapkan sebagai pengganti Protokol Kyoto, yaitu suatu perjanjian internasional soal pengurangan emisi global yang disahkan pada 1997 namun masa berlakunya bakal habis pada 2020.

Namun komitmen baru yang diperjuangan Menlu Kerry ini patut dipertanyakan mengingat AS hingga kini tidak pernah meratifikasi Protokol Kyoto.  Sebelum ke Jakarta Sabtu kemarin, Menlu Kerry berhasil membuat kesepakatan bilateral dengan China untuk sama-sama berkomitmen mengurangi emisi gas karbon dioksida penyebab gas rumah kaca. 

Selama ini AS dan China merupakan dua negara raksasa ekonomi namun juga penghasil polusi udara terbesar di dunia. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya