- News.malaysia.msn
VIVAnews - Departemen Keamanan Internal Brunei (ISD) menahan seorang warga negara asing yang diduga WNI, terkait dengan kelompok militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah (JI).
Tersangka yang diidentifikasi bernama Daniel alias Awaluddin Sitorus, ditahan di Brunei pada 21 Februari 2014, dan diduga merupakan salah satu anggota JI yang berbasis di Indonesia.
Dilansir dari laman Brunei Times, Kamis 27 Februari 2014, menyebut pernyataan dari ISD bahwa dari hasil investigasi, terungkap Awaluddin berlatih di Afghanistan di awal 1990-an. Sebelumnya, Awaluddin ditahan di Indonesia karena diduga terlibat dalam aksi pengeboman tiga gereja di Medan tahun 2000 silam.
Hasil investigasi lainnya menunjukkan tersangka juga pernah menjalin kontak dengan pemimpin Mujahidin Indonesia. Selain itu, dia diduga terlibat untuk memfasilitasi dengan memberikan akses masuk ke Brunei bagi individu mencurigakan di awal 2013.
Untuk menutupi identitasnya, Daniel kerap menggunakan banyak nama samaran, antara lain Ustaz Yasin, Abu Yasar, Dani, dan Dainiardanalin, dan sehari-hari menjalankan usaha pengobatan herbal. ISD meyakini Awaluddin berencana membantu anggota, dan mantan anggota kelompok teror itu untuk datang dan menetap di Brunei.
Hal itu, lantaran Brunei dekat dari Indonesia dan dianggap tempat persembunyian yang aman. ISD pun turut mencurigai bahwa dia akan membantu untuk mendanai kelompok teror dari luar Brunei.
JI diketahui adalah kelompok sempalan Al-Qaida yang menjadi otak di balik beberapa serangan teror di Asia Tenggara, termasuk bom Bali pada Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang.
ISD mengungkapkan, penangkapan Awaluddin adalah bukti nyata bahwa Pemerintah Brunei tidak menoleransi adanya elemen terkait tindak teror. Mereka juga menghimbau kepada publik, apabila menemukan hal yang membahayakan bagi keamanan dan harmoni bangsa dapat telepon khusus ISD di nomor 133 atau mendatangi kantor ISD itu.
Yakin Sudah Dipikirkan Prabowo, PAN Tak Khawatir jika Ada Partai Lain Gabung Koalisi
Wakil Ketua Umum PAN menyatakan pihaknya tak khawatir dan terganggu bila ada Parpol di luar koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang merapat.
