Putin: Rusia Tak Akan Berperang dengan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT APEC di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 
- Presiden Rusia Vladimir Putin, menegaskan bahwa negaranya tidak akan berperang dengan rakyat Ukraina. Namun, apabila diperlukan dia akan mengerahkan pasukannya untuk melindungi etnis Rusia di sana.

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

Hal itu diungkap Putin, ketika memberikan keterangan pers di Moskow pada Selasa 4 Maret 2014 dan dilansir kantor berita
Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat
RIA Novosti . Putin mengatakan, kendati dirinya telah diberi mandat Senat Rusia untuk mengerahkan tentara militer, tetapi dia menganggap aksi semacam itu belum perlu.

Menurut dia, aksi para aktivis radikal di Ukraina yang menjadi kekhawatirannya terhadap nyawa dan keberadaan warga etnis Rusia di bagian timur dan selatan Ukraina. Itulah, kata dia, yang membuat Rusia merasa berhak mengeluarkan opsi pengerahan tentara militer.


"Apabila kami melihat situasi yang tanpa berlandaskan hukum yang dimulai di daerah timur, sementara di saat bersamaan rakyat meminta tolong kepada kami, kami merasa memiliki hak untuk menggunakan semua cara untuk melindungi mereka. Dan itu langkah yang cukup sah," ungkap Putin.


Dalam kesempatan itu, Putin kembali menegaskan bahwa Rusia tidak berencana untuk berperang dengan rakyat Ukraina. Dia juga membantah pasukan Rusia membuat militer Ukraina seolah-olah tersandera di Crimea.


Menurut Putin, semua pasukan yang kini tengah berada di Crimea merupakan tentara pertahanan Crimea yang pro terhadap Rusia. Namun, kemampuan pasukan itu, tidak lebih baik dari beberapa pejuang radikal yang ikut serta dalam menggulingkan mantan Presiden Viktor Yanukovich.


Pernyataan Putin bertolak belakang dengan laporan kantor berita
BBC
. Menurut
BBC
, ketegangan di Crimea kian meningkat, khususnya di pangkalan udara Belbek dekat dengan kota Sevastopol.


Pada Selasa pagi, tentara pro Rusia dilaporkan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Tentara Ukraina pun lantas menjauh dari pangkalan militer itu. Ketegangan lainnya terjadi, ketika dua kapal perang Ukraina diblokade sebuah kapal Rusia di Pelabuhan Sevastopol.


Dalam jumpa pers itu, Putin turut menyinggung soal kritik yang selama ini dialamatkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya kepada Rusia. Menurut Putin, AS dan negara sekutunya pun tidak memiliki legitimasi ketika mereka mengerahkan kekuatan militer untuk mengejar kepentingan nasional mereka sendiri.


"Ketika saya bertanya kepada mereka, apakah Anda yakin yang Anda lakukan ini sah? Mereka mengatakan sah. Dan, saat itu pun saya harus kembali mengingatkan mereka soal aksi AS di Afganistan, Irak, dan Libya. Terhadap ketiga negara itu, mereka bahkan tetap beraksi tanpa adanya mandat dari Dewan Keamanan PBB," ujar Putin.


Putin menambahkan, AS, selalu memiliki suatu formula tertentu bagi kepentingan geopolitik dan nasional mereka sendiri, kemudian menarik semua negara untuk terlibat di dalamnya.


"Mereka menarik seluruh dunia ke dalam kasus itu dengan menggunakan prinsip Anda bersama kami atau melawan kami. Dan mereka pun bertindak kasar terhadap mereka yang menolak untuk terlibat," ujar Putin.


Terkait dengan sanksi yang akan dihadapi Rusia akibat Ukraina, Putin mengatakan justru akan ada konsekuensi bagi mereka yang mengeluarkan hukuman itu. Sebab, kata Putin, di dunia yang sudah saling terhubung, dengan menjatuhkan sanksi malah akan membuka kemungkinan negara lain turut dirugikan.


Dia mengatakan apabila anggota negara G8 pada akhirnya memilih untuk absen dari pertemuan tinggi di kota Sochi, maka keputusan tersebut diserahkan kepada masing-masing negara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya