Di Tengah Ketegangan Crimea, Rusia Tembakkan Rudal Balistik

Rudal Balistik RS-12M Topol milik Rusia
Sumber :
  • Wikipedia
VIVAnews -
Ganjar Pranowo: Saya Tidak Akan Bergabung di Pemerintahan
Rusia menembakkan Rudal Balistik Antar Benua (ICBM) dalam sebuah uji coba pada Selasa, 4 Maret 2014. Uji Coba ini dilakukan di tengah ketegangan yang terjadi di wilayah Crimea, Ukraina, saat pasukan Rusia mengepung wilayah tersebut.

Mardiono: Pemerintah Fokus Rumuskan Kebijakan yang Berpihak ke UMKM

Diberitakan
Sri Mulyani, Andika Perkasa, dan Risma Masuk Bursa Cagub PDIP DKI
Reuters, pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia telah memberitahukan sebelumnya soal uji coba ini, jauh sebelum krisis di Crimea terjadi. Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa mereka menguji senjata tempur canggih ICBM.


Rusia meluncurkan ICBM jenis RS-12M Topol dari medan pengujian Kapustin Yar di wilayah Astrakhan, sekitar 450km dari Ukraina. Juru bicara Kemhan Rusia Igor Yegorov kepada
RIA Novosti
mengatakan bahwa rudal itu berhasil menghancurkan sasaran yang diletakkan di Kazakhstan.


Rusia rutin melakukan pengujian rudal balistik mereka dan langsung mengumumkan hasilnya ke publik. Banyak yang melihat praktik ini sebagai cara Rusia memperingatkan Amerika Serikat soal kemampuan nuklir mereka, sekaligus cara pemerintah Kremlin menunjukkan pada warganya bahwa mereka terlindungi.


Sejak tahun 2007, Topol telah diuji beberapa kali untuk menunjukkan bahwa senjata itu masih layak dipakai. Izin penggunaan rudal itu telah diperpanjang selama 25 tahun. Sebelumnya, Topol hanya memiliki izin pakai selama 10 tahun.


Rudal sepanjang 20 meter ini pertama kali digunakan Rusia pada tahun 1985, enam tahun sebelum runtuhnya Uni Soviet. Rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir dan mempunyai jarak tembak hingga 10.500 kilometer.


Uji coba Rusia ini dilakukan di tengah tegangnya situasi di Crime, Ukraina. Saat ini, pasukan Rusia tengah mengepung pangkalan udara dan bandara di kota Sevastopol, Crimea. Pasukan Ukraina sendiri sudah menurunkan senjata, namun Putin menegaskan bahwa Rusia tidak ingin berperang dengan Ukraina.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya