Ukraina Memanas, Ratusan Ribu Warga Cari Suaka ke Rusia

Rusia Siap Invasi Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/David Mdzinarishvili

VIVAnews - Duta Besar Rusia untuk RI, Mikhail Y. Galuzin, pada Rabu 5 Maret 2014, mengatakan terdapat peningkatan yang signifikan dari warga Ukraina untuk meminta suaka perlindungan ke Negeri Tirai Besi itu. Total warga Ukraina yang mengajukan permohonan suaka ke Rusia, ujar Galuzin mencapai 143 ribu orang. 

Usai Ramai Digosipkan Selingkuh, Rizky Nazar Minta Maaf

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Pernyataan yang dilontarkan Galuzin di kediamannya di Jakarta Selatan, mengutip dari pemberitaan media Rusia, Russia Today (RT). Pada awal Maret ini, RT mengutip pernyataan Kepala Bidang Kewarganegaraan, Valentina Kazakova, yang menyebut angka pengajuan permohonan suaka sebesar 143 ribu itu terjadi hanya dalam dua pekan di awal Februari kemarin. 

Kazakova mengatakan sebagian besar permintaan datang dari daerah perbatasan, terutama bagian selatan Ukraina. 

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya

"Banyak orang yang bingung, takut dan depresi. Dari banyaknya permintaan dari layanan penegakkan hukum menyebut, akan adanya kemungkinan aksi main hakim sendiri oleh kelompok bersenjata radikal," kata Kazakova. 

Menanggapi tingginya permintaan itu, pejabat di Rusia akan menangani semua permintaan secepat mungkin. 

Pemberian perlindungan tidak hanya diberikan Rusia kepada warga Ukraina, tetapi juga bagi tentara khusus yang menangani aksi demonstrasi di sana atau disebut Berkut. 

Informasi itu diperoleh RT dari Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menjawab permintaan tolong dari pasukan Berkut, lantaran telah dilarang keberadaannya di Ukraina. Kemenlu Rusia lantas memerintahkan agar polisi Berkut tersebut segera diberi paspor. 

"Konsulat Jenderal di kota Simferfopol mulai memberikan paspor Rusia kepada petugas satuan khusus Berkut, berdasarkan dari aplikasi yang diterima," kata Juru Bicara Konsulat Jenderal, Evgeniya Kaplunenko. 

Bahkan pada Jumat pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Rusia menjanjikan setelah diberi kewarganegaraan, pasukan Berkut ini turut diberi kesempatan bekerja di beberapa daerah di Negeri Tirai Besi. 

Menurut Galuzin, alasan pemberian paspor bagi polisi berkut semata-mata karena kemanusiaan. 

"Berdasarkan tayangan di televisi, jelas terlihat petugas polisi malah dianiaya oleh para demonstran. Bahkan, polisi Berkut yang terluka, tidak diberi pengobatan dan perawatan," kata dia. 

Galuzin menambahkan justru peristiwa semacam ini malah luput dari sorotan negara-negara barat yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya