Jepang Peringati Tiga Tahun Bencana Gempa dan Tsunami

warga Tokyo, Jepang, peringati tiga tahun gempa dan tsunami
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato

VIVAnews - Hari ini, Selasa 11 Maret 2014, menandai tiga tahun terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang. Jutaan orang mengheningkan cipta memperingati bencana yang menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Diberitakan Mainichi Shimbun, mengheningkan cipta digelar bersamaan di seluruh Jepang pada pukul 2.46 waktu setempat, bertepatan dengan waktu terjadinya gempa 9 skala richter yang disusul tsunami. Di Tokyo, selain mengheningkan cipta, murid-murid SD melakukan simulasi persiapan menghadapi gempa dan tsunami.

Bencana ini menewaskan 15.884 orang, kebanyakan karena tenggelam saat tsunami setinggi 20 meter menghantam pesisir timur Jepang. Sekitar 2.636 orang masih tercatat hilang pada 28 Februari lalu, berdasarkan data Badan Polisi Nasional.

Pencarian korban hilang masih terus dilakukan di tiga wilayah terparah yang terhantam tsunami, yaitu Iwate, Miyagi dan Fukushima. Keluarga korban masih terus berharap menemukan mayat keluarga mereka.

Gempa ini adalah salah satu yang terbesar di Jepang. Sebanyak 267.000 orang masih tinggal di rumah semenatara dan tempat pengungsian di seluruh negara itu.

Peringatan gempa dan tsunami ini juga ditandai dengan aksi demonstrasi warga anti nuklir. Aksi ini untuk menolak digunakannya nuklir sebagai tenaga penghasil listrik.

Langit Dubai Tiba-tiba Berubah Jadi Hijau Usai Banjir Besar

Protes mereka menyusul rusaknya reaktor nuklir di Fukushima yang diterjang tsunami, membuat lebih dari 470.000 orang terpaksa diungsikan karena keluarnya radiasi tingkat tinggi.

Bencana nuklir Fukushima ini disebut yang terparah sejak kecelakaan di fasilitas nuklir Chernobyl tahun 1986. Upaya mengatasi masalah di reaktor Fukushima masih dilakukan hingga sekarang. Akibat insiden ini, wilayah di sekitarnya mengandung radiasi tinggi.

Sebanyak 48 pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang telah dimatikan semenjak insiden itu. Namun pemerintah Jepang ingin kembali menyalakannya demi memenuhi kebutuhan listrik warga. Hal ini ditolak masyarakat Jepang.

Salah satu aksi digelar di Koriyama, sekitar 55km dari reaktor Fukushima. Sudah terletak sejauh itu, namun tingkat radiasi masih tinggi di wilayah tersebut.

"Kami punya banyak masalah sejak kecelakaan nuklir, dan tentu saja, ini akan terjadi lagi. Radiasi, bahkan saat ini, tidak terkendali. Tidak ada batasan yang bisa diterima seseorang," kata seorang warga Junpei Sato, 31.

Presiden Iran Ebrahim Raisi

Iran Berhasil Tangkis Serangan Israel

Meskipun beberapa laporan media mengatakan bahwa rudal telah ditembakkan, Iran mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkis dan menembak jatuh beberapa drone tetapi "

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024