Parlemen Crimea Deklarasikan Merdeka

Rusia Siap Invasi Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/David Mdzinarishvili
VIVAnews
Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja
- Parlemen Crimea pada Selasa, 11 Maret 2014, mengambil tindakan mengejutkan yakni menyatakan diri sebagai negara yang merdeka. Hasil itu diperoleh dari pemungutan suara yang dilakukan di antara anggota parlemen.

Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU

Dilansir laman
Apa Jadinya Jika Timnas Indonesia U-23 Ketemu Israel di Olimpiade 2024?
Russia Today, Rabu 12 Maret 2014, hasilnya sebanyak 78 dari 100 anggota parlemen setuju Crimea menjadi negara merdeka dan terpisah dari Ukraina. Langkah ini dinilai merupakan langkah awal untuk memuluskan pemungutan suara yang akan digelar pada Minggu, 16 Maret 2014.

Dalam pemungutan suara pada akhir pekan esok, rakyat dimintai pendapatnya setuju atau tidak untuk bergabung menjadi bagian dari Republik Federasi Rusia.


"Kami, anggota parlemen dari Republik Otonomi Crimea dan Dewan Kota Sevastopol dengan menghormati piagam PBB dan seluruh dokumen internasional serta mempertimbangkan status Kosovo oleh Pengadilan Mahkamah Internasional PBB pada 22 Juli 2010 yang menyatakan bahwa deklarasi kemerdekaan secara sepihak dari sebuah negara tidak melanggar aturan internasional, membuat keputusan ini," tulis anggota parlemen dalam sebuah naskah kemerdekaan yang dipublikasikan oleh media Crimea.


Dokumen kemerdekaan itu kemudian diberlakukan selama sesi pertemuan yang tidak biasa di parlemen.


Deklarasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Dewan Tertinggi Crimea, Vladimir Konstantinov, dan Kepala Dewan Kota Sevastopol, Yury Doynikov. "Kami mengadopsi deklarasi kemerdekaan untuk menuju referendum yang sah dan transparan," ujar Konstantinov.


Dia menambahkan, dengan disahkannya kemerdekaan tersebut, maka mereka secara sah telah menyatakan sebagai negara Republik Crimea yang mandiri.  "Kami, tidak lagi menambahkan kata otonom," imbuh Konstantinov.


Berdasarkan deklarasi kemerdekaan itu, Konstantinov menjelaskan, Crimea tidak akan pernah kembali bergabung dengan Ukraina. Walaupun, mantan Presiden Viktor Yanukovich, akan kembali berkuasa di sana.


"Negara di mana kami dulu pernah tinggal, tidak ada lagi. Kami akan berjalan menuju arah sendiri dan berupaya untuk berjalan ke sana secara cepat," kata dia.


Sebagai langkah awal, Crimea akan menggunakan mata uang Rusia, Rubble, sebagai mata uang setelah referendum digelar.


Sementara itu, menurut otoritas Crimea, mereka tengah menyiapkan pemungutan suara yang akan digelar pada Minggu ini. Menurut Konstantinov, proses referendum akan dapat dilalui dengan mulus. 


"Surat suara untuk referendum kini tengah dicetak dan komite pemilu sedang dibentuk di semua bagian Crimea," kata dia.


Berdasarkan hasil survei yang pernah diadakan oleh Institut Penelitian Politik dan Sosiologi Republik Crimea, sebanyak 78 persen rakyat Crimea dan Sevastopol memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tanggal 16 Maret esok. Dan sebanyak 85 persen rakyat di kota Sevastopol, juga meyakini mereka seharusnya bergabung dengan Rusia.


Dalam survei itu, juga diketahui sebanyak 97 persen penduduk di kota Sevastopol dan Crimea memandang negatif situasi di Ukraina usai mantan Presiden Yanukovich digulingkan oleh parlemen. Sebanyak 84 persen penduduk di kedua area itu menyatakan Ukraina saat ini tengah mengalami sebuah krisis.


Di lain pihak, total sebanyak 83 persen populasi di Crimea menolak pemerintahan baru yang dibentuk setelah menggulingkan mantan Presiden Yanukovich.


Sementara itu, pasukan Rusia yang telah berada di wilayah Crimea, terus memperketat pengawasan jelang digelarnya referendum.


Di tempat berbeda, anggota Parlemen Ukraina akan melakukan pemungutan suara pada Rabu ini untuk mengubah dan menggerakkan pasukan Kementerian Dalam Negeri menjadi pasukan garda nasional demi mempertahankan negara dan warganya dari segala bentuk tindak kriminal dan agresi internal.


Semua penerbangan di bandara di Crimea masih terhenti, kecuali yang berasal dari Moskow dan ingin mendarat di Crimea. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya