PLN Kena Imbas Demonstrasi Thailand

VIVAnews - Aksi demontrasi di Pattaya Thailand yang berhasil menghentikan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, ternyata berimbas pada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Buktinya, perusahaan listrik tersebut batal menandatangani framework agreement dengan Bank of China (BoC) untuk proyek pembangkit listrik berkapasitas 3x300 megawatt (MW) senilai US$ 455 juta.

"Kemarin itu saya sebetulnya ke Pattaya mau menandatangani framework agreement untuk proyek pembangkit listrik Teluk Naga dengan bank of China," ujar Direktur Utama PLN Fachmi Mochtar di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, 12 April 2009.

Fachmi berharap, pembatalan penandatanganan kesepakatan tersebut diharapkan dapat dijadwalkan ulang dalam waktu dekat. "Perseroan berharap penandatangan dengan BoC dapat dilakukan berbarengan dengan penandatangan perjanjian pinjaman dengan China Export Import (Cexim) Bank," kata dia.

Terkait pertemuan dengan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Fahmi mengatakan pihaknya melaporkan perkembangan pembangunan proyek pembangkit listrik 10 ribu MW.

"Kami mengevaluasi pendanaan 10 ribu MW, sudah sampai dimana dan kurangnya dimana," kata Dirut yang menyaksikan langsung aksi demonstrasi di Thailand dalam jarak 5-10 meter.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024