Sambut Obama, Presiden Korsel disebut Diktator Korut "Pelacur"

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Korsel Park Geun-hye
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji

VIVAnews - Pemerintah Korea Utara melabeli Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye, sebagai "pelacur licik", karena menerima Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat dan Sabtu kemarin. Sementara, Obama mereka sebut sebagai "mucikari" yang berkuasa.

Dilansir dari laman Dailymail, Minggu 27 April 2014, hinaan itu dilontarkan oleh Korut sebab mereka merasa terhina dengan kunjungan Obama itu. Pasalnya, dalam kunjungan dua hari tersebut, Obama dan Park menyatakan akan memberi sanksi yang lebih tegas bagi Korea Utara akibat terus mengembangkan program nuklirnya. Padahal, Korut sudah masuk ke dalam kategori negara miskin.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melansir makian itu disampaikan oleh Komite untuk Perdamaian Reunifikasi Korea (CPRK). KCNA mempublikasikan hinaan untuk Park dalam Bahasa Inggris sebagai "pelacur plin plan".

"Park Geun-hye secara kejam terus membuat masalah dengan martabat, sistem dan program nuklir kami," ujar CPRK seperti dilansir KCNA.

Bahkan CPRK menyebut pernyataan yang disampaikan Park dengan Obama di Istana Kepresidenan tidak lebih dari sekedar "kumur-kumur". "Dia kemudian menunjukkan warna diri yang sebenarnya sebagai penjilat dan pengkhianat. Dia perempuan yang kotor dan pelacur hina yang telah menjual bangsanya sendiri," lanjut CPRK.

Menurut CPRK, kunjungan Obama pada akhir pekan kemarin kurang bijak karena dilakukan di tengah kesedihan warga Korsel usai insiden tenggelamnya kapal feri Sewol yang menewaskan ratusan orang.

"Kunjungan terbaru Obama hanya akan semakin menegaskan keyakinan kami selama ini, bahwa mungkin, tidak hanya sekedar kata-kata saja yang perlu digunakan untuk berhadapan dengan musuh lama kami, Amerika Serikat. Selain itu, kami harus memperkuat tekad kami untuk tetap melanjutkan kebijakan terkait perang nuklir," tegas CPRK. n harga mahal, karena mengabaikan kesempatan untuk rekonsiliasi.

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia

Lebih Keras

Ini bukan kali pertama hinaan Korut ditujukan kepada pemimpin Korsel. Presiden sebelumnya, Lee Myung-Bak, juga tidak luput dari hinaan serupa.

Namun, serangan terhadap Park dirasakan lebih keras dan menyerang secara seksual, karena dia merupakan Presiden perempuan pertama di Negeri Ginseng.

Gasak Harta Majikan Saat Mudik Lebaran, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi

Park sebelumnya telah menyatakan harapannya untuk dapat membangun kembali hubungan kepercayaan dengan Pyongyang. Dia pun tidak terlalu menanggapi setiap hinaan yang dilontarkan Korut.

Bagi Park, dia justru akan semakin kuat setiap kali menghadapi tindak provokasi dari Korut. Usul yang disampaikan Park agar kedua Korea dapat bersatu dan Korut bergabung dengan Korsel, ditolak mentah-mentah oleh Pyongyang. (ren)

Hotman Pandapotan Siahaan (kanan)

PDIP Sumbar Menang Atas Gugatan dari Kader Sendiri

PDIP Sumbar menang gugatan atas kadernya yang menggugat pencopotan sebagai anggota DPRD dan digantikan PAW

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024