Polisi Ceko Todong Pistol ke Diplomat RI Cari Editor Buku Radikal

Pasukan anti teror Ukraine gelar latihan jelang Euro-2012
Sumber :
  • REUTERS/Gleb Garanich

VIVAnews - Sekretaris I KBRI Praha, Ceko, Wahono Yulianto, menduga  razia di gedung Islamic Foundation yang digunakan sebagai tempat untuk shalat, karena organisasi itu mencetak buku yang menyebarkan ajaran berbau rasis. Namun, hal itu dia dengar dari pemberitaan yang beredar di Ceko.

Wahono saat dihubungi VIVAnews melalui telepon pada Senin, 28 April 2014 mengungkapkan tidak tahu apakah buku radikal itu berjudul Unit Deteksi Kejahatan Terorganisir (UOOZ).

"Judul bukunya tidak disebut secara resmi. Namun, yang saya dengar dari pemberitaan setempat, razia ini diperintahkan oleh Jaksa Penuntut I Praha," kata Wahono.

Saat razia itu terjadi, Wahono dan sembilan WNI lainnya turut berada di Gedung Islamic Foundation. Polisi berpakaian lengkap datang ke gedung itu sambil menodongkan senjata kepada jemaah.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Empat orang yang bekerja di bagian administrasi KBRI sempat ikut diciduk. Mereka semua akhirnya dibebaskan sekitar pukul 16:30 waktu setempat. Menurut Juru Bicara UOOZ, Pavel Hanták, yang dikutip oleh harian Prague Post, akhir pekan kemarin, mereka telah berhasil menahan editor buku itu. Tersangka berusia 55 tahun dan berkewarganegaraan Ceko.

Hantak menyampaikan, polisi sengaja tidak akan merilis judul buku tersebut, karena mereka tidak ingin mengiklankan buku tersebut. Namun, diduga buku yang dipermasalahkan polisi berjudul  The Fundamentals of Tawheed dan ditulis oleh Abu Ameenah Bilal Philips.

Philips, adalah ulama yang dituduh radikal karena membenarkan pengeboman sebagai bagian dari jihad dan hukuman fisik bagi pelaku tindak kriminal. Hukuman fisik yang dimaksud antara lain memotong salah satu bagian tubuh.

Akibat pola pikirnya itu, beberapa negara seperti Australia, Inggris dan Jerman tidak memberinya visa.

Menurut Hantak, di dalam buku itu menyebarkan ajaran rasisme, anti-Semit, xenophobia, dan tindak kekerasan terhadap ras minoritas.

Polisi, ujar Hantak, masih terus berjaga pada Jumat hingga Sabtu pagi kemarin. Dia membantah informasi di beberapa media lokal yang menyebut terdapat senjata dan alat peledak di Islamic Foundation. (umi)

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali
Ilustrasi penembakan.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024