Tiongkok Bor Minyak di Laut Sengketa, Vietnam Meradang

Ilustrasi pengeboran minyak tengah laut.
Sumber :
  • REUTERS/China Daily/Files
VIVAnews -
Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly
Langkah Tiongkok melakukan pengeboran minyak di perairan sengketa membuat Vietnam Meradang. Dalam kisruh Laut China Selatan ini, Amerika Serikat kembali ambil bagian dengan turut mengecam tindakan Tiongkok tersebut.

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia

Diberitakan
72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI
ABC News , Selasa 6 Mei 2014, dalam pernyataan pemerintah Vietnam, Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh menelepon Penasihat Pemerintah Tiongkok Yang Jiechi dan mengatakan pengeboran minyak di wilayah itu ilegal dan melanggar kedaulatan negara meraka. Apalagi, kata Pham, pengeboran senilai US$1 miliar itu dikawal oleh kapal-kapal perang Tiongkok.


"Vietnam tidak bisa menerimanya dan memprotes tindakan Tiongkok. Vietnam menuntut Tiongkok menghentikan pengeboran minyak dan memulangkan kapal-kapal dari wilayah itu," kata Minh kepada Yang.


Menanggapi pernyataan Vietnam, pemerintah Beijing mengatakan, pengeboran minyak CNOOC 981 berada di wilayah mereka. Tiongkok juga memperingatkan Vietnam untuk tidak mengganggu aktivitas eksplorasi minyak mereka.


Pengeboran dilakukan di dekat Kepulauan Paracel yang dipersengketakan kedua negara. Kepulauan ini dikuasai oleh Tiongkok sejak 40 tahun lalu tapi juga diklaim oleh Vietnam. Saat itu, terjadi pertempuran yang menewaskan 74 tentara Vietnam yang didukung AS. Tahun 1988, pertempuran kembali terjadi memperebutkan Kepulauan Spratly, menewaskan 64 pelaut Vietnam.


Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, pengeboran minyak Tiongkok dilakukan di zona ekonomi eksklusif yang diatur oleh Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982. Berdasarkan peraturan UNCLOS, kapal perang Tiongkok dilarang berada di radius 4,8 kilometer dari wilayah tersebut.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyebut tindakan Tiongkok itu sebagai provokasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan. Aktifnya AS dalam sengketa Laut China Selatan setelah Presiden Barack Obama mengubah fokus mereka ke Asia.


"Kejadian ini menunjukkan pentingnya pada negara pengklaim mengklarifikasi klaim mereka berdasarkan hukum internasional dan mencapai kesepakatan soal aktivitas apa yang diperbolehkan di perairan sengketa," kata Psaki.


Kendati didukung AS, posisi Vietnam serba salah dalam menghadapi Tiongkok. Pasalnya, Tiongkok adalah salah satu mitra ekonomi terbesar Vietnam. Jangan sampai hubungan ekonomi rusak karena hal ini. Dalam militer, Vietnam juga tertinggal sangat jauh. Namun langkah tegas perlu dilakukan Vietnam yang sebelumnya disebut lembek dalam menghadapi Tiongkok. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya