Terapkan Syariat, Hotel Sultan Brunei Diboikot di AS

Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Warga Beverly Hills, Amerika Serikat, meloloskan sebuah resolusi yang berisi tuntutan agar Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, menjual jaringan hotelnya di kota mewah itu. Tuntutan itu dikeluarkan setelah Hassanal memberlakukan hukum pidana Syariah. 

Seperti Rossi, Marc Marquez Sadar Jika Pedro Acosta Berpeluang Juara Dunia

Dilansir dari stasiun berita Al Jazeera, Kamis 8 Mei 2014, resolusi itu diloloskan pada Selasa kemarin. Resolusi itu kemudian akan dikirimkan ke Departemen Luar Negeri AS dan meminta agar Pemerintah Negeri Paman Sam mengambil tindakan sesuai untuk mengecam kebijakan Brunei. 

Pidato Lengkap Prabowo Subianto Usai Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih

"Saya mengajukan resolusi ini atas keinginan saya sendiri dan kemarahan masyarakat Beverly Hills terhadap aturan dan hukum yang berlaku di Brunei. Aturan tersebut mengejutkan, tidak berperikemanusiaan dan harusnya didukung adanya pernyataan tertulis untuk HAM rakyat Brunei," ujar Walikota Beverly Hills, Lili Bosse. 

Dia melanjutkan, sangat penting untuk memisahkan hotel dari sang pemilik. 

Ngerii.. Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Duel Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

"Saya tidak menyerukan adanya sanksi boikot di kota ini. Saya rasa setiap masing-masing individu dan kelompok harus menentukan keputusan mereka dan saya secara pribadi tidak akan menghadiri acara apa pun di hotel ini hingga permasalahan ini selesai," imbuh Boose. 

Sebelumnya di awal pekan ini, para selebritas Hollywood, termasuk pembawa acara bincang-bincang Ellen Degeneres dan Jay Leno turut menyerukan agar jaringan hotel milik Hassanal diboikot. Bahkan pendiri grup Virgin, Richard Branson telah berjanji tidak akan menginapkan seluruh pegawai Virgin di jaringan hotel mewah Dorchester milik Sultan Brunei tersebut. 

Hotel Dorchester berada di London dan Los Angeles. Selain itu, Sultan Hassanal turut menjadi pemilik Hotel Beverly Hills dan Hotel Bel-Air. 

"Tidak ada satu pun pegawai atau pun keluarga kami yang akan menginap di Hotel Dorchester hingga Sultan mematuhi dasar HAM," tulis miliuner asal Inggris itu di akun Twitternya. 

Bahkan beberapa media seperti The Hollywood Reporter dan Teen Line juga mengubah lokasi acara mereka. 

Pada Selasa kemarin, juru bicara Deplu AS, Jen Psaki mengatakan prihatin dengan keputusan Pemerintah Brunei. Namun, Deplu tidak akan ikut memboikot jaringan hotel Dorchester yang ada di AS. 

"Menurut kami aksi boikot itu secara khusus ditujukan untuk jaringan hotel Dorchester, yang telah mengeluarkan sebuah pernyataan tidak akan menoleransi bentuk diskriminasi apa pun. Namun, Deplu tidak memiliki batasan khusus yang dapat melarang seorang pegawai untuk menginap di Hotel Dorchester," kata Psaki. 

Harian Los Angeles Times melaporkan Hotel Beverly Hills mempekerjakan sekitar 600 pegawai, sementara Hotel Bel-Air memiliki sekitar 400 pegawai. 

Hotel Beverly Hills membayar pajak hotel senilai US$7 juta atau Rp81 miliar dan US$4 juta atau Rp46 miliar untuk pajak tahunan. 

Pada pekan lalu, Hassanal mengumumkan akan memberlakukan Hukum Syariah, kendati dikritik oleh dunia internasional dan warga Brunei sendiri. Tahap awal pemberlakuan hukum itu akan mulai berlaku pada Kamis ini. 

Sementara tahap kedua termasuk memberlakukan hukuman yang lebih ketat termasuk pemotongan beberapa organ tubuh bagi pencuri dan perampok, akan dimulai pada akhir tahun ini. 

Kemudian pada tahun depan, beberapa hukuman seperti rajam bagi pelaku sodomi dan zina akan mulai diberlakukan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya