VIDEO: Dashyatnya Bom 60 Ton Milik Pejuang Suriah

Bom 60 ton meledakkan pangkalan militer di Idlib, Suriah
Sumber :
  • REUTERS/Khalil Ashawi
VIVAnews -
Pembebasan Lahan di IKN Sesuai Target, Luhut Pede Upacara 17 Agustus Bisa Digelar di Istana Baru
Bahan peledak seberat 60 ton meluluhlantakkan pangkalan militer di kota al-Sawadi, Provinsi Idlib, Suriah. Ledakannya sangat dahsyat, hingga menerbangkan semua yang di atas tanah puluhan meter ke udara, menghancurkannya menjadi debu.

Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian

Rekaman ledakan bom yang terjadi Rabu, 14 Mei 2014, bisa dilihat di Radius ledakan sangat luas, meratakan pangkalan militer di kota yang dikuasai pemerintah rezim Bashar al-Assad itu.
Cegah Kontaminasi Bromat Berlebih pada Air Minum, Pemerintah Diminta Proaktif


Komandan Front Islam, salah satu kelompok pejuang Suriah, diberitakan
New York Daily
mengatakan bom diletakkan di bawah tanah melalui terowongan yang mereka gali. Terowongan itu memiliki panjang 850 meter, berujung tepat di bawa pangkalan militer tersebut.


Dalam video, terdengar pekikan takbir "Allahu Akbar!" setelah bom meledak. Komandan yang tidak disebutkan namanya ini mengaku tidak tahu berapa tentara Suriah yang tewas dalam serangan tersebut. Namun, hancurnya pangkalan itu akan merusak kemampuan tentara rezim menyerang mereka.


"Satu lagi serangan seperti ini, kami tidak perlu lagi maju untuk merebut pangkalan," kata komandan ini melalui Skype. Jika pangkalan itu berhasil direbut, berarti mereka berhasil menguasai selatan Idlib, wilayah yang berbatasan dengan Turki.


Penggunaan bom bawah tanah adalah strategi yang beberapa minggu terakhir ini kerap dilancarkan para pejuang Suriah. Serangan sebelumnya dilakukan di bawah sebuah hotel yang digunakan para tentara Suriah menginap di Aleppo pekan lalu.


Sementara itu, pemerintahan Bashar al-Assad semakin gencar melancarkan serangan udara. Rabu lalu, lebih dari 40 orang tewas, kebanyakan warga sipil pada lima operasi udara di Aleppo, berdasarkan laporan Syrian Observatory for Human Right.


Lebih dari tiga tahun konflik di Suriah telah menewaskan 150.000 orang. Assad masih juga tidak mau mundur. Bahkan dia hendak maju lagi mencalonkan sebagai presiden Suriah. Oposisi mengatakan, pemilu hanya akal-akalan untuk kembali membuat Assad berkuasa. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya