Tiongkok Evakuasi Ribuan Warga dari Vietnam

Demonstrasi anti China di Kota Ho Chi Minh Vietnam
Sumber :
  • REUTERS/Peter Ng

VIVAnews - Pemerintah Tiongkok mengevakuasi lebih dari 3.000 warganya dari Vietnam sebagai buntut aksi protes warga Vietnam terhadap pengeboran minyak di Laut China Selatan. Pemerintah Negeri Tirai Bambu telah mengerahkan sebuah pesawat charter medis dan lima kapal yang berlayar menuju Vietnam.

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia edisi Minggu 18 Mei 2014, langkah ini ditempuh menyusul seruan yang dikeluarkan oleh 20 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang vokal di Vietnam untuk kembali berunjuk rasa pada Minggu kemarin di Ibu Kota Hanoi. Proses evakuasi terhadap lebih dari 3.000 warga Tiongkok telah dilakukan sejak Sabtu sore lalu.

"Mereka kembali ke Tiongkok dengan bantuan Kedutaan Besar China di Vietnam", tulis Xinhua yang mengutip Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Ribuan warga Tiongkok yang dievakuasi dari Vietnam, termasuk 16 warga yang mengalami luka serius akibat tindak kekerasan anti-Tiongkok yang terjadi pekan lalu.

Selain itu, Beijing juga menyarankan warganya untuk sementara waktu tidak berkunjung ke Vietnam. Peringatan itu tertulis dalam situs resmi Kemenlu Tiongkok Sabtu lalu.

"Kementerian Luar Negeri juga menyarankan agar warga dan jajaran struktural di Vietnam untuk meningkatkan kewaspadaannya, memperkuat langkah pencegahan keamanan, dan menghindari bepergian keluar rumah," tulis Kemenlu di situs mereka.

Alasan mereka mengeluarkan peringatan tersebut karena baru-baru ini terjadi kekerasan di Vietnam Selatan yang membidik perusahaan asing.

"Selain itu, akibat tindak kekerasan itu, warga Tiongkok luka dan tewas, properti perusahaan rusak," imbuh pejabat Kemenlu Tiongkok.

Xinhua juga melaporkan Kepala Keamanan Tiongkok Guo Shengkun telah berbicara dengan mitranya dari Vietnam dan mendorong otoritas di sana untuk meredam aksi kekerasan. Pejabat di Kementerian Perdagangan, Gao Hucheng turut menyerukan agar para pejabat di sana segera mengendalikan isu tersebut.

Sementara perwakilan LSM Vietnam mendorong kepada para peserta unjuk rasa untuk berdemonstrasi dengan tenang dan tidak terpancing suasana, seperti yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu pekan lalu.

"Tindak kekerasan itu telah menciptakan citra yang buruk bagi demonstrasi patriotik dan warga Vietnam. Oleh sebab itu, mereka harus berhenti bertindak demikian," ujar perwakilan LSM Vietnam di sebuah media sosial pada Jumat malam kemarin.

Sementara dalam sebuah pesan pendek yang dikirimkan oleh pejabat Pemerintah Vietnam, menyebut Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menyerukan kepada otoritas di seluruh negara itu untuk memberlakukan langkah pencegahan terhadap demonstrasi ilegal. Sebab, Nguyen khawatir hal tersebut justru akan mengakibatkan kekacauan sosial dan keamanan.

Profil Meli Joker Selebgram yang Tewas Bunuh Diri

Eksodus Warga

Eksodus besar-besaran warga Tiongkok bermula dari pengeboran yang dilakukan Negeri Tirai Bambu di area yang dekat dengan wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan. Hanoi menilai langkah itu sebagai langkah provokatif dari Beijing.

Bahkan, beberapa kali terjadi aksi saling tabrak kapal milik Tiongkok dan Vietnam di wilayah perairan Laut China Selatan. Kapal Tiongkok pun terekam tengah menembakkan meriam air ke kapal Vietnam.

Alhasil, warga Vietnam memprotes aksi itu dan berunjuk rasa di 22 provinsi di Vietnam. Menurut laporan Pemerintah Vietnam, massa demonstran kemudian membakar pabrik-pabrik milik investor asing, termasuk milik Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan.

Akibatnya sebanyak lima pekerja Vietnam dan dua warga Tiongkok dilaporkan tewas dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh. Sementara lebih dari 100 pekerja dilarikan ke RS karena mengalami luka.

Pemerintah Vietnam menyatakan penolakkan terhadap tindak kekerasan itu. Mereka juga berjanji akan melindungi investasi asing di sana. Sebab, muncul ketakutan, mereka akan menarik investasi dari Vietnam. Vietnam merupakan negara yang masih bergantung cukup banyak kepada investasi negara asing untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Selain Tiongkok, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou juga bersiap untuk mengevakuasi warganya. Ma telah memerintahkan agar pesawat jet komersial bersiap mengevakuasi warga Taiwan apabila tindak kekerasan meningkat.

Maskapai nasional Taiwan, EVA Airways mengaku telah menyediakan pesawat charter tambahan menuju Vietnam. (ren)

IHSG Sesi I Memerah, Pelaku Pasar Khawatir Eskalasi Konflik Iran-Israel
Pendeta Gilbert Lumoindong

Pendeta Gilbert Akan Dilaporkan Lagi Jika Tak Sampaikan Permintaan Maaf Lewat Media

Ketua Umum PITI Ipong Hembing mengatakan pihaknya akan melaporkan pendeta Gilbert ke polisi jika tak sampaikan permintaan maaf ke media massa selama 3 hari berturut-turut

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024