Pertama Kali, Paus Langsung ke Tepi Barat Bukan ke Tel Aviv

Paus Fransiskus dan Raja Yordania, Abdullah, 25 Mei 2014.
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Hamed
VIVAnews
Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
– Paus Fransiskus tiba di Yordania, 24 Mei 2014, untuk memulai kunjungan bersejarah di Timur Tengah. Dalam kunjungan tersebut, Paus mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Yordania karena telah bersedia menerima pengungsi asal Suriah.

Bakal Ada Adegan Ranjang Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won di Queen of Tears?

Laman
Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya
Huffington Post melansir, Paus juga mendorong agar resolusi untuk perang sipil di Suriah dapat segera diperoleh. “Saya mendorong masyarakat internasional agar tidak membiarkan Yordania seorang diri dalam tugas kemanusiaan ini, karena kedatangan pengungsi akan terus berlanjut bahkan meningkat sehingga jumlah dukungan dan bantuan yang dibutuhkan juga semakin tinggi,” kata Fransiskus.


Saat ini Yordania menampung sekitar 600 ribu pengungsi Suriah atau sekitar 10 persen penduduknya. Namun menurut pejabat Yordania, angka pengungsi Suriah yang sesungguhnya di negara mereka mendekati 1,3 juta. Bulan lalu Yordania membuka kamp pengungsi ketiga untuk warga Suriah.


Dalam sambutannya saat tiba di ibu kota Yordania, Amman, Fransiskus turut mencela para pedagang senjata. Dia berdoa semoga Tuhan dapat mengubah individu-indidivu yang berniat memulai peperangan dengan membuat dan menjual senjata, menjadi sosok yang cinta damai.


“Kami semua menginginkan perdamaian. Namun bercermin dari tragedi perang dan luka yang diakibatkannya, melihat begitu banyak orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya, saya bertanya dalam hati: siapa yang menjual senjata ke orang-orang ini untuk berperang?” ujar Paus.


Penjualan senjata tersebut, kata Fransiskus, merupakan akar dari kebencian dan wujud kecintaan terhadap uang.


Pernyataan keras semacam itu juga pernah dilontarkan Paus beberapa pekan lalu sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok mafia di Italia. Saat itu dia mengecam aktivitas kelompok itu dan berdoa semoga mereka bisa mengubah haluan.


Fransiskus berharap kebebasan beragama di kawasan Timur Tengah dan seluruh dunia dapat tercipta. “Kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia yang penting, dan saya menunjukkan harapan hal tersebut akan dipertahankan di seluruh Timur Tengah,” kata Fransiskus di hadapan Raja Abdullah.


Tiba di Amman Sabtu pagi kemarin, Fransiskus disambut oleh Raja Abdullah II dan Ratu Rania di Istana Kerajaan. Fransiskus juga menyempatkan waktu untuk menemui 600 pengungsi Suriah dan Irak di Yordania, dan menjumpai anak-anak yang mengalami keterbatasan fisik di sebuah gereja di Bethany.


Kunjungan ke Yordania merupakan bagian dari tiga perjalanan Paus Fransiskus ke kawasan Timur Tengah. Usai bertandang ke Yordania, Fransiskus mengunjungi kamp pengungsi Palestina hari ini, Minggu 25 Mei 2014.


Fransiskus akan menempuh perjalanan langsung dari Amman menuju Tepi Barat. Ini kali pertama seorang Paus memilih singgah di Tepi Barat ketimbang menuju Tel Aviv. Senin besok, Fransiskus akan berkunjung ke Yerusalem.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya