Unggah Video Bugil Putri Kerajaan Thailand, Media Inggris Diblokir

Tentara Thailand di depan foto Raja Bhumibol Adulyadej.
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVAnews - Tindakan tegas junta militer Thailand untuk memblokir media yang dianggap membawa keresahan bagi publik, kembali terjadi Minggu kemarin. Media online Inggris, Dailymail, diblokir oleh junta militer karena menampilkan video Putri Kerajaan Thailand, Srirasmi, tengah merayakan ulang tahun anjingnya dalam keadaan setengah telanjang.

Dilansir dari laman Dailymail, Minggu, 25 Mei 2014, video berdurasi sekitar 2 menit itu menampilkan pasangan kerajaan, Putra Mahkota, Pangeran Maha dan sang istri tengah berada dalam sebuah pesta yang digelar di Istana Kerajaan di Bangkok. Dalam video itu, Putri Srirasmi terlihat hanya mengenakan celana dalam model G-string.

Bersama sang suami, Srirasmi merayakan ulang tahun anjing kesayangan mereka, Foo Foo.

Video yang ditampilkan oleh Dailymail dianggap menyinggung keluarga Kerajaan Thailand dan junta militer. Alhasil, situs Dailymail diblokir.

Pemblokiran itu kemudian menjadi perbincangan di forum pengguna dunia maya di Thailand.  "Situs ini diblokir selama kudeta militer. Itu informasi yang muncul ketika mengakses situs tersebut. Tapi, situs tadi masih bisa diakses beberapa jam lalu," kata salah seorang pengguna dunia maya.

Warga Thailand lainnya bertanya: "sampai sejauh apa, sensor akan terus terjadi di bawah kudeta?".

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Informasi dan Teknologi Thailand soal pemblokiran laman Dailymail. Kedutaan Besar Thailand di London pun tidak bersedia untuk memberikan komentar.

Kendati begitu, salah satu Menteri Negara di Inggris, Hugo Swire, mengaku prihatin terhadap kehancuran demokrasi di Thailand.  "Penangkapan sewenang-wenang, pembatasan media lokal dan asing, dan pembatasan terhadap ekspresi dan perkumpulan justru malah membuat publik bertanya-tanya terhadap tujuan pemimpin militer Thailand," kata Swire.

Sebab itu, Swire meminta agar otoritas berwenang di Thailand menentukan tenggat waktu yang jelas bagi pemulihan pemerintahan sipil. Caranya dengan menggelar pemilihan umum.

"Terkait nilai demokrasi dan untuk merespons secara proporsional unjuk rasa dan perbedaan pendapat, berdasarkan perkembangan negatif ini, Inggris tengah meninjau cakupan kerjasama dengan Thailand," ujar Swire.

Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum

Sensor ketat

Thailand merupakan salah satu negara yang ketat memberlakukan sensor terhadap internet. Berdasarkan data dari Asia Sentinel yang dikutip Dailymail, pada 2010, Thailand memblokir 103 ribu situs.

Sementara saat Yingluck berkuasa, pemerintah diyakini telah memblokir sekira 200 ribu situs.

Bahkan pemerintah secara reguler memblokir berbagai media sosial seperti Facebook, YouTube, Blogger, dan Twitter, apabila terdapat komentar yang dinilai mengganggu. Tidak hanya media sosial, situs berita seperti BBC, CNN, dan organisasi Human Rights Watch juga pernah diblokir.

Di Negeri Gajah Putih terdapat aturan ketat bernama lese majeste, yang berarti apabila menghina salah satu anggota keluarga kerajaan maka dapat dibui hingga 15 tahun lamanya.

Pada 2007 lalu, Pemerintah Negeri Gajah Putih mengenalkan aturan tindak kejahatan komputer. Berdasarkan aturan tersebut, apabila warganya terbukti melakukan pencemaran nama baik dan mengunggah rumor palsu, maka dapat berakibat dibui selama lima tahun.

Kasus yang baru-baru ini terjadi ketika seorang pria berusia 61 tahun dibui pada November 2011 selama 20 tahun karena dianggap telah mengirimkan pesan yang menghina kerajaan.

Sementara berdasarkan laporan organisasi Reporters Without Borders tahun 2014, Thailand berada di peringakt 130 dari 180 negara.

Bahkan, junta militer pada Minggu kemarin turut memanggil 18 editor dari media terkemuka di Thailand. Salah satunya, Pravit Rojanaphruk yang menjabat sebagai editor harian berbahasa Inggris, The Nation.

Sebelum menghadap junta militer, dia sempat berkicau di akun Twitternya: "dalam perjalanan menuju diktator baru di Thailand. Semoga ini kali terakhir".

Sementara menurut juru bicara militer, Kolonel Winthai Suvaree, mulai hari ini mereka yang telah ditahan oleh angkatan bersenjata, akan menghadapi dakwaan.  Winthai turut meminta agar warga Thailand menghindari bergabung dalam unjuk rasa anti-kudeta karena saat ini prinsip demokrasi tidak bisa diberlakukan secara normal. (adi)

Jadi Apparel 4 Klub Liga 1, Jenama Lokal Ini Ingin Gebrak Internasional
Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata

Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024