Sumber :
- REUTERS/Chris Keane
VIVAnews - Polisi internasional, Interpol, pada Selasa kemarin mengeluarkan surat penangkapan terhadap mantan Presiden Ekuador, Jamil Mahuad. Presiden yang digulingkan akibat kudeta pada Januari 2000 silam itu dituduh melakukan penggelapan saat dia masih menjabat di tahun 1990-an.
BBC edisi Rabu, 28 Mei 2014, melansir di saat krisis perbankan di tahun 1999 silam, Mahuad mengambil kebijakan dengan membekukan akun perbankan dan mengganti mata uang Ekuador dengan dolar. Akibat tindakan itu, lebih dari 20 bank dilaporkan ditutup.
Baca Juga :
PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus
Pemerintah pun mulai melakukan tuntutan hukum terhadap Mahuad di tahun 2000 silam. Permintaan untuk melakukan penyelidikan terhadap Mahuad sudah diminta sejak tahun 2011 silam.
Namun, saat itu interpol menolak karena permintaan penangkapannya dianggap berbau politis.
Hal tersebut berubah ketika Menteri Dalam Negeri, Jose Serrano, kemarin mengabarkan nama Mahuad masuk dalam daftar pencarian orang. Artinya, Mahuad yang kini bermukim di Amerika Serikat bisa segera ditahan dan diekstradisi. Hukuman bui antara delapan hingga 12 tahun telah menanti Mahuad.
"Tidak ada kepentingan penahanan politik di sini. Apa yang diinginkan oleh warga Ekuador yakni keadilan dan hukuman bagi pelaku tindak kriminal biasa," ujar Serrano.
Mahuad dilantik pada Januari 1998, ketika Ekuador hampir berperang dengan negara tetangga Peru, lantaran sengketa wilayah perbatasan. Namun, beberapa bulan kemudian, Mahuad berhasil menandatangani kesepakatan damai dengan mitranya, Presiden Peru kala itu, Alberto Fujimori.
Keputusan itu menyebabkan dia dinominasikan sebagai peraih Nobel perdamaian. Usai digulingkan dari kursi Presiden, posisinya diisi Gustavo Noboa. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal tersebut berubah ketika Menteri Dalam Negeri, Jose Serrano, kemarin mengabarkan nama Mahuad masuk dalam daftar pencarian orang. Artinya, Mahuad yang kini bermukim di Amerika Serikat bisa segera ditahan dan diekstradisi. Hukuman bui antara delapan hingga 12 tahun telah menanti Mahuad.
