Sumber :
- MUSHTAQ MUHAMMED/REUTERS
VIVAnews - Gelombang ledakan bom mobil mengguncang sejumlah titik di kota Baghdad, Irak, pada Sabtu 7 Juni 2014, waktu setempat. 60 orang dilaporkan tewas setelah insiden ledakan dahsyat susul-menyusul itu.
Baca Juga :
Apakah Indonesia Butuh Teknologi 6G
Kantor Berita Reuters melansir, total ledakan itu terjadi ada selusin. Kebanyakan lokasi bencana itu merupakan distrik Syiah. Paling parah terjadi di Baayaa. Di situ, sebuah bom mobil menewaskan 23 orang, kebanyakan remaja yang tengah bermain biliar.
"Saya hendak menutup toko ketika mendengar ledakan besar di jalan pusat bisnis utama. Saya melihat banyak mobil serta toko terbakar," kata Abdulla Kareem yang kakinya masih gemetar ketika diwawancara.
Bom lainnya meledak di dekat sebuah bioskop, toko minuman populer, dan sebuah masjid Syiah.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian bom itu. Tetapi, komunitas Syiah sering menjadi target serang gerilyawan Sunny dalam setahun terakhir ini.
Pada Kamis, 5 Juni, waktu setempat, dilaporkan militan Sunny menyerbu dan mengambil alih kampus Universitas Anbar di Ramadi.
Seorang anggota Komisi Pertahanan dan Keamanan di Parlemen mengatakan serangan demi serangan itu tidak bisa dipadamkan dengan kekuatan karena akar penyebabnya adalah politik. (ita)
Halaman Selanjutnya
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian bom itu. Tetapi, komunitas Syiah sering menjadi target serang gerilyawan Sunny dalam setahun terakhir ini.
