- REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters
VIVAnews - Presiden terpilih Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, mengaku tidak akan menoleransi tindak kekerasan selama dia memimpin negara itu. Dalam pidato pertamanya sebagai presiden Mesir, Sisi juga menyatakan komitmennya untuk upaya rekonsiliasi.
"Saya menantikan pembangunan era baru di atas rekonsiliasi dan sikap toleransi, kecuali bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan atau menggunakan tindak kekerasan sebagai sebuah alat untuk menggapai itu," ujar Al-Sisi, diberitakan Channel News Asia, Senin 9 Juni 2014.
Bagi mereka yang memicu kekerasan dan mendukungnya, kata Sisi, maka tidak layak tinggal di Mesir. Selain itu, dalam pidatonya, dia juga berjanji mendongkrak perekonomian Mesir, salah satunya adalah meningkatkan sektor pariwisata yang sempat lumpuh akibat kerusuhan.
"Telah tiba waktunya bagi masa depan yang lebih stabil," ujar Sisi beberapa jam selang diangkat presiden.
Dosen hubungan internasional di London School of Economics, Fawaz Gerges, mengatakan bahwa pidato Sisi itu ditujukan untuk kelompok Ikhwanul Muslimin (IM). Kelompok ini dituduh menjadi biang kekerasan oleh militer dan pemerintahan sementara Mesir sepeninggal Morsi.
"Dia memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa dia presiden bagi semua rakyat Mesir, namun tidak ada rekonsiliasi dengan kelompok yang menentang dia," ujar Gerges.
Menanggapi pidato tersebut, salah satu anggota senior IM, Asraf Abdul Ghaffar, menyatakan kepada stasiun berita Al Jazeera bahwa tidak semua rakyat Mesir mengakui Al-Sisi sebagai presiden terpilih.
"Sisi bukan presiden. Morsi belum mengundurkan diri. Presiden yang sah tetap Muhammed Morsi," ujar Ghaffar. (art)
Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh
Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.
