Milisi ISIS Kuasai 15% Wilayah Irak, Bagdad Diincar

Mobil militer Irak yang ditinggalkan tentara di kota Tikrit
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews -
Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat
Militan pemberontak sempalan Al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kembali menguasai beberapa kota di Irak setelah sebelumnya menduduki Mosul dan Kirkuk. Dengan kekuatan yang besar, ISIS semakin mendekat ke ibukota Bagdad.

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

Diberitakan
Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri
Reuters , ISIS menguasai kota Tikrit pada Rabu waktu setempat. Posisi mereka dekat dengan kilang minyak terbesar negara tersebut, Baiji. Menurut aparat setempat, militan ISIS datang menyerbu menggunakan 60 kendaraan ke Tikrit, kota kelahiran Saddam Hussein, sekitar 160 km utara Bagdad.


Polisi dan militer di kota itu lari tunggang langgang, tidak sanggup menahan kekuatan ISIS. Menurut seorang kapten polisi, militan menggunakan kendaraan polisi dan Humvee tentara.


"Pasukan kami terkejut, tidak menyangka ISIS akan menggunakan kendaraan polisi dan Humvee militer, kami kira mereka tentara pemerintah. Sudah terlambat menghentikan mereka. Kami berperang dengan iblis, mereka bukan orang biasa," kata dia.


Sebanyak 10 tentara dan polisi dieksekusi mati oleh ISIS di kota kecil Riyadh, 60 km sebelah baratdaya Kirkuk. Di Tikrit, menurut sumber polisi, enam aparat dieksekusi. Di Mosul, 80 warga Turki disandera oleh militan. Kementerian Luar Negeri Ankara mememperingatkan ISIS untuk tidak melukai diplomat dan anak-anak mereka.


Dua kota kecil di utara Bagdad, yaitu Dhiluiya dan Yatsrib, juga telah direbut ISIS. Sekarang, militan yang sebelumnya berperang di Suriah ini telah kuasai 10 hingga 15 persen wilayah Irak, termasuk Kurdistan. Diduga, mereka tengah pelan-pelan maju untuk menguasai ibukota Bagdad.


Dalam pernyataannya di akun Twitter, ISIS mengatakan ini adalah langkah dalam rencana "menaklukkan seluruh negara Irak dan membersihkannya dari orang-orang murtad."


Perdana Menteri Nuri Al Maliki dengan pemerintahan Syiahnya mengaku kecolongan. Maliki mengatakan ada konspirasi di balik semua ini. Dia juga mengancam akan menghukum berat tentara yang kabur meninggalkan pos mereka.


Maliki mengatakan di beberapa provinsi warga Irak telah siap menjadi relawan untuk menggempur ISIS. Sebelumnya, Maliki menyatakan siap mempersenjatai warga yang mau berperang. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya