Walikota London Pertaruhkan Nyawa Ditembak Meriam Air

Mantan Walikota London dan Pemimpin Kampanye Brexit, Boris Johnson, diprotes saat ditunjuk oleh PM Theresa May sebagai Menteri Luar Negeri.
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Walikota London, Boris Johnson nekat mempertaruhkan nyawa dengan bersedia disemprot meriam air bersuhu tinggi. Itu dilakukan untuk membuktikan bahwa meriam air aman.

Sebelumnya, Johnson melontarkan janji asal itu saat diwawancarai penyiar radio LBC, Nick Ferrari. Mulanya ia segan. Namun akhirnya, seperti dilansir Daily Mail, tantangan itu ia terima juga.

“Tentu saja saya siap menunjukkan mereka aman. Tapi, saya tidak yakin apakah saya ingin berdiri di depan meriam air, karena hal semacam ini belum pernah saya lakukan sebelumnya,” ujar Johnson.

Masalah yang terkait dengan meriam air bukan itu saja. Pembelian tiga meriam air dari Jerman itu ternyata juga tanpa persetujuan Menteri Dalam Negeri, Theresa May.

Johnson menjawab, keputusan taktisnya dilatarbelakangi efektivitas waktu. Jika menunggu hingga izin keluar, katanya, akan memakan waktu lama.

Total dana yang digelontorkan untuk membeli tiga meriam air yakni 130 ribu Poundsterling atau Rp2,5 miliar. Namun Johnson menjamin, peralatan itu bisa menghemat pajak warga London hingga 2,4 juta Poundsterling atau Rp47 miliar dalam jangka panjang.

Menurut pernyataan kantor walikota, masing-masing kendaraan dapat digunakan hingga lima tahun lamanya. Dengan sedikit perbaikan, meriam air itu bisa dipakai lebih lama lagi.

Sayangnya, kendaraan bekas yang dibeli dari Polisi Federal Jerman itu tidak bisa digunakan di area Inggris dan Wales, hingga diperoleh izin dari May. Tanpa izin, kendaraan itu bisa dijual kembali.

Kontroversi

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Pembelian meriam air yang telah dibuktikan keamanannya oleh Johson, sejatinya masih kontroversial.

Di satu sisi, pembelian kendaraan meriam air itu disambut baik oleh Polisi Metropolitan London (MET). Sebab, mereka telah meminta kendaraan itu sejak pengalaman kerusuhan tahun 2011 silam.

“Dengan begini, jadi kami dapat menghadapi kerusuhan yang paling ekstrem sekalipun, secara lebih efektif dan aman,” tulis perwakilan MET dan dikutip BBC.

Kendati begitu, banyak pejabat di Inggris yang meragukan alasan di balik pembeliannya.

Anggota parlemen dari Partai Buruh untuk bidang Polisi dan Tindak Kejahatan, Joanne McCartney mengaku prihatin dengan pembelian kendaraan meriam air itu.

“Masih banyak kebingungan terhadap alasan di balik pembelian meriam air dan bagaimana proses penggunaan itu dapat secara efektif mengatasi kerusuhan,” ungkap McCartney.

Sementara Komisioner Polisi dan Tindak Kejahatan dari daerah Great Manchester, Tony Lloyd mengatakan, sebuah debat publik perlu dilakukan sebelum meriam air itu digunakan di jalan.

Para pejabat itu juga khawatir terhadap bahaya yang ditimbulkan apabila meriam air digunakan. Sebab, saat unjuk rasa di daerah Stuttgart empat tahun lalu, seorang pria Jerman menjadi buta setelah terkena tembakan meriam air di bagian wajah.

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024