- Reuters/Morteza Nikoubazl
VIVAnews - Konflik bersenjata di Iran juga membuat gerah negara sekutu sesama Syiah, Iran. Pemerintahan Hassan Rouhani dilaporkan telah mengirimkan dua batalion pasukan elit untuk melindungi situs suci Syiah, Karbala dan Najaf.
Informasi ini disampaikan oleh sumber keamanan Iran kepada Wall Street Journal, Kamis 12 Juni 2014. Dia mengatakan, dua Tentara Garda Revolusi Iran diberangkatkan ke Irak pada Rabu lalu dari provinsi perbatasan Urumieh dan Lorestan.
Tentara yang sebelumnya berjaga di perbatasan ini, kata sumber, adalah pasukan paling berpengalaman pada perang gerilya. Pasalnya, mereka kerap meladeni separatis etnis di wilayah perbatasan. Komandan-komandan tempur Iran yang dikirim ke Suriah juga dari tempat ini.
Iran juga dilaporkan akan mengirimkan relawan Syiah di Suriah untuk menuju Irak, melawan militan ISIS. Selain itu, Iran juga menyiagakan tentara di sepanjang perbatasan serta memberikan izin terbang jet tempur untuk mengebom pasukan ISIS.
Sejauh ini, menghadapi pasukan ISIS di kota Mosul dan Tikrit. Irak juga meminta bantuan Amerika Serikat untuk mengirimkan pasukan udara. Namun, AS masih menimbang jenis bantuan apa yang akan dikirim.
Bulan Sabit Syiah
Selain melindungi Karbala dan Najaf, Iran juga akan membantu menjaga Bagdad. Tentara ISIS mulai menguasai satu per satu kota Irak, semakin mendekat ke ibukota. Menurut pengamat, jika Irak jatuh ke tangan ISIS, maka kepentingan Iran akan terancam.
Selama bertahun-tahun Iran telah membantu Irak secara finansial, politik dan militer, agar negara tersebut dapat menjadi mitra di kawasan. Selain Irak, Iran turut membantu Suriah dan Lebanon. Empat negara ini oleh para pengamat dijuluki Bulan Sabit Syiah.
"Semakin tidak aman dan terpojoknya Perdana Menteri Nouri al-Maliki, semakin dia butuh Iran. Pertumbuhan dan kehadiran ISIS jadi ancaman bagi Iran. Jadi tidak heran jika tentara Garda terlibat di Irak," kata Alireza Nader, pengamat kebijakan senior di Rand Corp.
Selain itu, Irak telah menjadi pangkalan operasional bagi Iran untuk beri bantuan ke negara sekutu lainnya, seperti Suriah. Tentara Syiah yang dilatih Iran, persenjataan dan uang datang dari Iran ke Suriah melalui Irak.
"Irak dipandang sebagai prioritas vital bagi kebijakan luar negeri Iran di kawasan, dan mereka akan melakukan apapun untuk melindunginya," kata Roozbeh Miribrahimi, ahli independen soal Iran di New York. (ren)