Jika Tidak Bertemu Ratu, PM China Ancam Batal ke Inggris

Ratu Elizabeth II.
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble
VIVAnews -
MK Sudah Putuskan, Dave Laksono Minta Tak Ada Lagi Tuduhan Politisasi Bansos
Perdana Menteri China Li Keqiang mengancam akan membatalkan kunjungannya ke Inggris apabila tidak diizinkan bertemu Ratu Elizabeth II. Li ngotot untuk bisa bertemu Ratu di sela-sela kunjungan resminya selama tiga hari pekan ini.

Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Dilansir
LSM Asal AS ini Diduga Ikut Campur Tangan Pemilu di Banyak Negara
Telegraph , Kamis 12 Juni 2014, Li dijadwalkan memulai kunjungannya ke Inggris pada hari Selasa kemarin. Majalah
TIME
melaporkan, Li akan langsung membatalkan kunjungannya apabila keingiannya itu tidak dipenuhi.


Pejabat Inggris melihat kunjungan Li sebagai kesempatan penting untuk memperkuat hubungan bilateral di antara kedua negara. Khususnya, setelah China membekukan hubungan diplomatik kedua negara selama 18 bulan akibat pertemuan Perdana Menteri David Cameron bertemu dengan Dalai Lama di tahun 2012 lalu.


Dalam kunjungan ke Inggris, kedua pejabat negara akan membicarakan mengenai berbagai isu bilateral yang luas, termasuk perdagangan, investasi, kesempatan di di bidang perdagangan, energi dan hubungan kebudayaan.


Menurut koran Inggris, tujuan dari Li yang ingin menemui Ratu Elizabeth II, karena berniat meneken satu kesepakatan. Atas permintaan China yang ngotot itu, London memenuhinya. Sebuah pertemuan dengan Ratu Elizabeth II, telah disiapkan.


"Warga China adalah negosiator yang keras," ujar seorang pejabat pemerintah Inggris.


Selain mengatur pertemuan dengan Ratu Elizabeth, pejabat berwenang China juga mendesak diplomat Inggris mencari informasi mengenai pakaian apa yang akan dikenakan oleh istri Cameron, Samantha saat nanti akan bertemu dengan Li dan istrinya.


Keinginan kukuh China ini merupakan kali kedua terjadi di saat pejabat tingginya mengadakan perjalanan ke luar negeri. Sebelumnya, saat Presiden Xi Jinping berkunjung ke Jerman, mereka meminta agar diatur kunjungan ke Museum Memorial Berlin. Melalui kunjungan itu, China sepertinya ingin mempermalukan dan menyerang Jepang akibat aksi mereka saat Perang Dunia ke-II.


Namun, permintaan itu ditolak Pejabat Jerman dan mereka menginformasikan kepada Diplomat China, bahwa Presiden Xi menyambut baik niatnya untuk berkunjung ke Museum itu, namun tanpa melibatkan Pemerintah Jerman. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya