Sumber :
- REUTERS/Asmaa Waguih
VIVAnews -
Wanita di Mesir kerap menjadi sasaran pelecehan, itulah sebabnya pemerintah menerbitkan peraturan baru terkait kasus ini. Namun apa jadinya jika sekarang giliran wanita yang melecehkan secara seksual kaum Adam di Mesir?
Itulah yang terjadi saat ini di negara itu, setidaknya di Twitter. Seorang wanita pemilik akun Twitter memulai tandapagar yang langsung menjadi tren di kalangan Hawa Mesir. Bahkan di negara itu, ini jadi trending topic.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Itulah yang terjadi saat ini di negara itu, setidaknya di Twitter. Seorang wanita pemilik akun Twitter memulai tandapagar yang langsung menjadi tren di kalangan Hawa Mesir. Bahkan di negara itu, ini jadi trending topic.
Tagar itu berbunyi "kami akan melecehkan pria". Baru 24 jam dimulai, tagar ini sudah digunakan 20.000 kali di Twitter, seperti diberitakan
BBC
, 17 Juni 2014.
Bukan melecehkan dalam arti fisik, namun pelecehan seksual di media sosial. Para wanita di Mesir membalas dendam dengan melecehkan pria dengan kata-kata. Di antaranya, wanita-wanita ini menggoda pria yang bercelana ketat.
"Dia pakai celana ketat," tulis pemilik akun @basbosa10.
"Buat mereka merasa jijik dengan diri mereka sendiri sampai malu keluar ke jalan dan pakai selendang untuk menutupi wajah," tulis akun lainnya @nany_turky.
Tagar ini dimulai oleh seorang wanita yang menyebut dirinya adalah mahasiswa Egyptology pada Minggu lalu. Namun tidak semua orang senang dengan tagar tersebut. Beberapa mengatakan bahwa wanita coba merendahkan dirinya sendiri dengan mencoba menjadi seperti pria.
Menurut studi PBB tahun 2013, lebih dari 99 persen wanita di Mesir jadi korban pelecehan pria. Pemerintah baru Mesir pada 5 Juni lalu mengeluarkan peraturan baru bagi pelaku pelecehan. Mereka yang terbukti melakukan hal ini bisa dipenjara lima tahun atau didenda senilai Rp4,5 juta hingga Rp70 juta.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tagar itu berbunyi "kami akan melecehkan pria". Baru 24 jam dimulai, tagar ini sudah digunakan 20.000 kali di Twitter, seperti diberitakan
