Sekjen PBB Kecam Serangan Brutal Israel

Serangan udara tentara Israel di Jalur Gaza
Sumber :
  • REUTERS/Majdi Fathi

VIVAnews - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon akhirnya mengecam tindakan brutal Israel yang menyasar warga sipil Palestina ketika menyerang Gaza. Ban juga menyerukan agar peperangan itu segera diakhiri.

Stasiun berita Aljazeera, Senin 21 Juli 2014 melansir komentar Ban itu pada Minggu kemarin sebelum pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di Gaza hari ini. Pertemuan dilakukan atas permintaan Yordania.

Ban tiba di Timur Tengah dengan menjejakkan kaki di Doha, Qatar. Di sana dia bertemu dengan Pemimpin Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Menteri Luar Negeri Khaled al-Attiya, sebelum bertolak ke Mesir.

"Ketika saya tengah menuju ke Doha, puluhan warga Palestina lainnya telah terbunuh dalam serangan militer Israel di Gaza. Saya mengecam tindakan kejam tersebut," ujar Ban usai berbicara dengan Menlu Attiya.

Dia mengatakan, Israel harus menahan diri.  "Saya kembali mengulangi tuntutan saya kepada kedua pihak bahwa mereka harus menghormati hukum kemanusiaan. Tindak kekerasan harus dihentikan sekarang," kata Ban.

Menlu Attiyah menyerukan pembunuhan itu sebagai pembantaian massal dan meminta agar Israel tidak diizinkan untuk memilih kapan waktunya berperang dan berhenti.

"Kami mengecam semua kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Terakhir, yakni pembunuhan yang terjadi di al-Shejaia. Sebagian besar warga merupakan perempuan dan anak-anak," kata Attiyah.

Dalam serangan terbaru Israel ke area Shejaia, Gaza, tercatat lebih dari 60 warga Palestina dan 13 tentara Israel terbunuh.

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

Perlu diakhiri

Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga turut menyerukan agar peperangan diakhiri. Pada hari ini dia kembali berkunjung ke Timur Tengah sebagai bagian untuk membujuk kedua pihak bersedia melakukan gencatan senjata.

Pada hari ini, Kerry dijadwalkan tiba di Mesir untuk kembali menghidupkan kembali gencatan senjata yang telah disepakati pada November 2012. Harian New York Times melansir, dalam gencatan senjata 2012 silam kedua pihak sepakat untuk menahan diri selama delapan hari.

Pada Minggu kemarin, brigade sayap kelompok Hamas, Al-Qassam, merayakan kemenangan mereka, karena berhasil menculik seorang pasukan Israel, bernama Shaul Aron.

"Ketika mereka [Israel] memutuskan untuk menggelar operasi ini, maka seharusnya Pemerintah Israel sudah dapat memprediksi pasukan mereka mungkin akan terbunuh, ditangkap atau terluka," kata pejabat senior Hamas dan Juru Bicara Hamas Osama Hamdan.

Sementara terkait dengan gencatan senjata yang diminta oleh semua pihak agar dilakukan secepatnya, Hamdan meminta agar sesuai dengan persyaratan yang mereka minta. Menurut Hamas, gencatan senjata itu harus diikuti pencabutan blokade yang diterapkan Israel dan Mesir di Jalur Gaza.

Selain itu, kedua pihak harus kembali kepada pemahaman kesepakatan 2012 silam.  "Sebelumnya, memang ada proposal gencatan senjata dari Mesir, yang tidak diterima oleh warga Palestina karena tidak ada jaminan bahwa gencatan senjata ini untuk selamanya. Selain itu, tidak ada jaminan pula, bahwa blokade terhadap Gaza akan dicabut dan penghentian tindak kekerasan di Tepi Barat," kata Hamdan.

Dia menambahkan Hamas menantikan sebuah proposal gencatan senjata yang lebih baik dibandingkan yang telah disepakati dua tahun lalu.

"Situasi saat ini jauh lebih buruk, serangan ini juga lebih buruk. Israel lah yang telah melanggar gencatan senjata, sehingga kami membutuhkan jaminan lebih dari pihak Israel dan masyarakat internaasional," kata Hamdan.

Sementara pihak Israel membantah klaim bahwa salah seorang pasukannya telah diculik kelompok Hamas.

Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: 5 Kota Berbiaya Hidup Termahal di Indonesia, hingga Profil Mooryati Soedibyo

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024