Rusia Klaim Ada Jet Ukraina di Dekat Pesawat MH17

Pesawat Su-27 milik militer Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
- Gerah dituding sebagian pihak sebagai penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina, 17 Juli 2014, Pemerintah Rusia awal pekan ini memaparkan bukti lain soal kejanggalan sebelum insiden itu terjadi. Melalui Kementerian Pertahanannya, Rusia menjelaskan radar militer mereka menangkap jet militer Ukraina tengah mengangkasa di dekat pesawat MH17.

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Dilansir dari laman
Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro
Russia Today , Senin, 21 Juli 2014, Kepala Direktorat Operasi Utama di markas militer Rusia, Letnan Jenderal Andrey Kartopolov, mempertanyakan dua jet militer Ukraina jenis Sukhoi SU-25 di dekat pesawat sipil.

"Satu jet milik Angkatan Udara terdeteksi di ketinggian yang sama dengan pesawat MAS MH17. Jaraknya bahkan hanya sekitar 3 hingga 5 kilometer dari pesawat sipil itu," ungkap Kartopolov.

Dia menambahkan, pesawat Sukhoi SU-25 itu bisa mencapai ketinggian hingga 10 kilometer dari permukaan tanah. Pesawat itu juga, lanjut Kartopolov, turut dilengkapi rudal untuk menyerang melalui udara jenis R-60.


"Rudal ini memiliki kemampuan untuk mengenai target hingga jarak 12 kilometer. Apabila targetnya hanya berjarak 5 kilometer, tentu itu mudah dijangkau," papar Katopolov.


Pemerintah Rusia tidak sekadar gertak sambal dengan tuduhan tersebut. Mereka mengaku memiliki sebuah video yang direkam oleh pusat pemantauan militer Rostov.


Dia turut menambahkan, bahwa di saat pesawat MH17 jatuh, sebuah satelit milik Amerika Serikat terbang di area timur Ukraina. Kemenhan Rusia pun kemudian meminta agar Pemerintah AS mempublikasikan foto udara dan data yang direkam oleh satelit itu.


Jika Pemerintah Ukraina menuduh Rusia sistem pertahanan rudal BUK-M1 datang dari area Negeri Beruang Merah menuju ke wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis, maka Rusia mengatakan hal sebaliknya. Menurut data dari Kemenhan, justru sistem pertahanan udara Ukraina lah yang bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat MH17.


Mereka menjelaskan hal itu dilengkapi tiga foto yang menunjukkan tiga tanggal berbeda keberadaan peluncur rudal BUK-M1. Di foto pertama, tertulis tanggal 14 Juli 2014, sistem rudal BUK itu berada sekitar 8 kilometer dari barat laut kota Lugansk. 


Di foto kedua, mereka menunjukkan adanya sebuah stasiun radar di dekat kota Donetsk. Sementara di foto ketiga, sistem pertahanan udara sudah bergerak dari Lugansk ke area Donetsk.


"Foto ketiga diambil pada tanggal 17 Juli 2014. Orang pasti dengan mudah bisa melihat di foto ini, ada salah satu peluncur rudal yang tidak berada di tempat," kata Kartapolov.


Tujuh Radar

Pertanyaannya kini, lanjut dia, untuk apa sistem rudal milik Ukraina ada di area yang dikuasai oleh kelompok separatis, tidak lama sebelum pesawat itu jatuh. Bahkan, seorang pejabat militer Rusia, menambahkan, sistem rudal itu tidak lagi berada di lokasi jatuhnya MH17 pada tanggal 18 Juli 2014.


Bukti lain yang dipaparkan oleh Kartopolov yakni begitu banyaknya radar militer milik Ukraina yang beroperasi antara tanggal 15-17 Juli.


"Ada tujuh radar yang beroperasi tanggal 15 Juli, 8 radar yang diaktifkan tanggal 16 Juli dan 9 radar tanggal 17 Juli di area tersebut. Kemudian, mulai tanggal 18 Juli intensitas penggunaan radar menciut drastis. Sekarang, hanya ada 2 atau tiga radar yang beroperasi setiap harinya," ujar Kartopolov.


Semua pernyataan Moskow itu dibantah oleh Pemerintah Kiev. Tak mau kalah, dalam jumpa pers yang digelar kemarin, Kiev mengaku memiliki bukti jenis rudal yang digunakan untuk menembak jatuh MH17, berasal dari Rusia.


Juru bicara Dewan Keamanan Ukraina, Andrey Lysenko, mengatakan semua foto yang dirilis oleh Rusia hanya ingin mengingkari kenyataan yang ada.


"Kami akan meneliti semua foto dan rencana lainnya yang kemungkinan akan dilancarkan oleh pihak Rusia," ujar Lysenko.


Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. Dia mengaku pemerintahnya memiliki bukti yang kuat soal penyebab jatuhnya MH17.


"Kami tahu dengan pasti lokasi (rudal udara) disimpan. Kami juga tahu dengan pasti tempat rudal itu diluncurkan dan di mana pesawat dinyatakan jatuh," kata Poroshenko.


Dia juga mengaku siap menyerahkan semua bukti tersebut kepada komisi penyelidik internasional.




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya