Kisah Dokter Relawan atas Brutalnya Serangan Israel di Gaza

Dokter Lintas Batas (MSF) merawat korban luka di RS Al Shifa
Sumber :
  • Samantha Maurin/MSF

VIVAnews - Sejak awal gempuran militer Israel, lewat misi "Operation Protective Edge" di Jalur Gaza, sebagian besar korban tewas dan cedera di Gaza adalah penduduk sipil. Kini keselamatan petugas medis juga mulai terancam, seperti yang diungkapkan relawan dari organisasi kemanusiaan medis internasional, Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF).

Mayoritas korban cedera yang tiba pada hari Minggu pagi (20/7) di ruang gawat darurat Rumah Sakit (RS) Al Shifa di kota Gaza, yakni lokasi kerja MSF, setelah serangan pengeboman di malam hari dan pagi hari di permukiman Ash Shuja’iyeh adalah perempuan dan anak-anak.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Personel MSF menyaksikan ratusan orang melarikan diri dari permukiman tersebut. Maka MSF menyerukan kepada Israel untuk menghentikan pengeboman terhadap penduduk sipil yang terperangkap di jalur Gaza yang tertutup, serta untuk menghormati keamanan petugas medis dan fasilitas medis.

”Pengeboman dan serangan udara tidak hanya intens, tetapi juga tidak bisa diperkirakan, sehingga sangat sulit bagi MSF dan petugas medis lainnya untuk bergerak dan menyediakan layanan darurat yang dibutuhkan,” ujar Nicolas Palarus, koordinator lapangan MSF di Gaza, dalam keterangan yang dikirim ke VIVAnews awal pekan ini.

Dua kakak beradik laki-laki, berusia delapan dan empat tahun, termasuk dalam ratusan warga sipil yang cedera dalam serangan malam di Ash Shuja’iyeh. Mereka berbaring bersebelahan di unit perawatan luka bakar intensif Al Shifa, mereka menderita luka bakar serius akibat misil yang menyerang rumah mereka.

Orang-orang mulai melarikan diri pada subuh hari, mereka berjalan kaki atau naik kendaraan yang kelebihan muatan. Mereka yang cedera menuju ke RS dengan ambulans atau kendaraan lain.

”Di ruang resusitasi, unit gawat darurat, setengah dari pasien kasus parah meninggal hanya dalam beberapa menit, dan setengah dari mereka membutuhkan bedah darurat, ujar Audrey Landmann, koordinator medis MSF di Gaza.

Di RS, MSF juga menyaksikan dua petugas paramedis yang meninggal dan dua lainnya cedera saat sedang berusaha menjemput orang yang cedera dari Ash Shuja’iyeh. Kemarin pagi, kendaran MSF yang jelas-jelas diberi tanda kendaraan medis terhindar dari sebuah serangan udara yang berjarak 300 meter.

Otoritas Israel sebelumnya telah menjamin pergerakan yang aman bagi MSF dari perbatasan Eres untuk menyeberang ke kota Gaza agar tim bedah bisa masuk. ”Petugas dan fasilitas medis harus dihormati, penembakan tidak boleh dilakukan terhadap, maupun di lokasi yang berdekatan dengan, ambulans dan rumah sakit,” ujar Palarus.

Sejak Israel meluncurkan serangan darat, jumlah korban meningkat drastis. ”Meski pernyataan resmi menyatakan bahwa tujuan serangan darat adalah untuk menghancurkan terowongan menuju Israel, apa yang kami saksikan di lapangan adalah pengeboman tanpa pandang bulu dan yang tewas adalah para penduduk sipil,” ujar Palarus.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Hambat Aktivitas

Tiga keluarga staf MSF berlindung di klinik pasca-operasi MSF di kota Gaza. ”Mereka tidak punya tempat lain untuk berlindung dan menyeberangi perbatasan bukanlah pilihan yang realistis,” ujar Palarus. ”Tempat berlindung PBB kini terlampau penuh dan kondisi kebersihan sangat mengkhawatirkan.”

MSF membantu RS Al Shifa di kota Gaza dengan tim bedah lengkap, perlengkapan medis dan persediaan darurat, dan telah mendonasikan dua stok darurat ke Central Drug Store di selatan dan utara Gaza. Klinik pasca-bedah MSF di kota Gaza bekerja dengan kapasitas 10-30 persen dari biasanya karena intensitas pengeboman menghambat kedatangan pasien.

Aktivitas reguler MSF di RS Nasser di Khan Younis terhambat karena konflik ini. MSF telah bekerja di Gaza selama lebih dari 10 tahun, menyediakan layanan medis, bedah, dan psikologi. MSF juga merespons keadaan darurat tahun 2009 dan 2012 di Gaza.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa
Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024