Jasad Korban Jatuhnya MH17 Segera Diterbangkan ke Belanda

Puing Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di sebelah timur Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev

VIVAnews - Sebuah kereta yang membawa jasad korban tewas pesawat Malaysia Airlines MH17 dilaporkan telah tiba di Kota Kharkiv, di luar dari wilayah kekuasaan kelompok pemberontak Ukraina. Dari sana, jasad akan diterbangkan ke Belanda untuk dilakukan identifikasi jenazah. 

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

BBC edisi Selasa 22 Juli 2014, melansir lima gerbong yang telah diberi fasilitas pendingin tiba di stasiun Kharkiv-Balashovsky pada hari ini. Jenazah kemudian akan dibawa ke pabrik tank Malyshev. Selama berada di sana, jenazah itu akan dimasukkan ke ruang pendingin yang telah diberikan Belanda. 

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, menyebut ke-298 jasad akan tiba di negaranya pada Rabu 23 Juli 2014. Rutte menambahkan ratusan jasad itu akan disimpan di sebuah fasilitas penyimpanan mayat di kota Hilversum untuk diidentifikasi.

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Rutte mengingatkan, proses identifikasi itu bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya. 

Sementara itu, juru bicara Organisasi Keamanan dan Kerja sama Eropa (OSCE), Mcihael Bociurkiw, mengatakan kepada BBC, potongan-potongan besar dari puing pesawat sudah dipotong-potong. 

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Potongan bagian pesawat itu pun kini sudah terlihat berbeda. Sebab itu, beberapa negara yang warganya tewas dalam insiden itu seperti Belanda, Australia, dan Inggris, mengaku khawatir terhadap kesterilan lokasi jatuhnya pesawat. Seharusnya, menurut mereka, lokasi tersebut ditutup agar tidak bisa dimasuki sembarang orang. 

Mereka turut khawatir, bukti berharga akan hilang jika tidak diberi pembatas. 

Sebelumnya, Senin kemarin, 21 Juli 2014, kelompok pemberontak Ukraina menyerahkan dua kotak hitam kepada pejabat Malaysia. Penyerahan kotak hitam itu dilakukan, setelah PM Malaysia, Najib Tun Razak berbicara dengan perwakilan anggota kelompok pemberontak. 

Para penyidik internasional, berharap informasi yang terdapat di kotak hitam bisa memberikan petunjuk soal penyebab jatuhnya pesawat MH17. 

Sementara itu, akibat insiden, beberapa negara anggota Uni Eropa dan Amerika Serikat, berniat untuk menjatuhkan sanksi lainnya kepada Pemerintah Rusia. Mereka menduga Rusia turut memberikan senjata kepada kelompok pemberontak Ukraina. Namun, tuduhan itu kerap dibantah Moskow. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya