Maskapai AS dan Eropa Hentikan Penerbangan ke Israel

Delta Airlines
Sumber :
  • Istimewa

VIVAnews - Beberapa maskapai Eropa dan Amerika Serikat menghentikan sementara penerbangan ke Israel karena adanya laporan roket dari Gaza mendarat di sekitar Bandara Ben Gurion, Israel. Jarak roket tersebut hanya sekitar 1,6 kilometer dari bandara.

Stasiun berita BBC edisi Selasa, 22 Juli 2014, melansir pernyataan Badan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) akhirnya memerintahkan tiga penerbangan AS yang melintasi Israel --Delta, United, dan US Airways-- untuk menunda penerbangan selama 24 jam.

Keputusan FAA itu dibenarkan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, ketika memberikan keterangan pers semalam.

"Ketika FAA membuat keputusan ini, sekali lagi hal tersebut hanya untuk keselamatan warga AS, maka keputusan tersebut dibenarkan. Setelah berkonsultasi dengan operator penerbangan AS, maka kami memutuskan pentingan untuk mengeluarkan notifikasi ini dan berlaku hingga 24 jam ke depan," kata Harf.

Mendengar instruksi tersebut, Delta Airlines langsung mengalihkan rute penerbangan New York menuju Tel Aviv, ke Paris pada Selasa kemarin. Delta dan United Airlines sepakat untuk mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh FAA yakni meniadakan penerbangan ke Israel hingga 24 jam ke depan.

Sedangkan maskapai US Airways belum membuat keputusan.

Di mata pakar penerbangan dan pendiri Grup Byod, Mike Byod, ketika FAA menunda penerbangan ke Israel, tempat tersebut sebelumnya pernah menjadi lokasi yang paling aman. Kali terakhir FAA menunda penerbangan AS mendarat di Israel yakni tahun 1973 silam.

Walaupun, penerbangan lainnya mengindikasikan bahwa penerbangan juga pernah ditunda saat perang teluk pada 1991 silam. Byod menambahkan, maskapai penerbangan AS tidak akan merugi hanya karena penerbangan ke Israel untuk sementara waktu ditutup.

"Ketika Deplu menyarankan pelanggan untuk tidak bepergian ke Israel, maka pemesanan tiket ke maskapai Delta dan United Flights menjadi kosong sama sekali," ujar Byod.

Langkah serupa juga diikuti oleh administrasi Eropa. Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) turut merekomendasikan maskapai yang seharusnya menghindari untuk mendarat dan terbang dari Tel Aviv.

Namun, pada kenyataannya, sebelum ada pengumuman dari EASA, beberapa maskapai seperti Lufthansa dari Jerman, termasuk Germanwings dan Austria Airlines, mengatakan telah menunda penerbangan ke Israel hingga dua hari ke depan.

Maskapai asal Belanda, KLM, dan Prancis, Air France, turut mengambil keputusan yang sama dan mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh EASA. Maskapai EasyJet, Air Canada, dan Alitalia juga membatalkan penerbangan ke Israel.

Namun, maskapai asal Inggris, Britishairways, belum memutuskan hal serupa. Melalui akun resminya di Twitter, Britishairwars mengatakan masih membuka penerbangan ke Israel.

"Kami terus memantau situasinya dari dekat. Penerbangan kami menuju Israel, masih beroperasi sesuai jadwal," tulis perwakilan British Airways di Twitter.

Klaim Aman

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Mengetahui hal itu, Israel kalang kabut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung meminta kepada AS agar membuka kembali penerbangan menuju Israel. Pada hari ini, Kementerian Perhubungan Israel bahkan mengeluarkan pernyataan berisi bandara mereka dalam keadaan aman.

"Bandara Ben Gurion aman dan sangat dijaga. Jadi, tidak ada alasan apa pun bagi perusahaan maskapai Amerika menghentikan penerbangan mereka ke Israel," ujar perwakilan Kemnhub Israel.

Penutupan penerbangan sementara ke Israel dilakukan beberapa pekan setelah negara zionis itu melakukan serangan darat ke Gaza. Selain itu, beberapa maskapai dunia, kini semakin berhati-hati terbang di atas wilayah udara konflik, setelah insiden yang menimpa pesawat Malaysia Airlines MH17. (ren)

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024