Pesawat Taiwan Mendarat Darurat, 47 Penumpang Tewas

Kecelakaan pesawat TransAsia di Taiwan
Sumber :
  • REUTERS/Wong Yao-wen
VIVAnews -
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan
Sedikitnya 47 penumpang pesawat TransAsia tewas dalam pendaratan darurat di Penghu, Taiwan Rabu malam 23 Juli 2014.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Awalnya jumlah korban bervariasi. Kepala pemadam kebakaran Penghu menyebut jumlah korban tewas sebanyak 51 orang. Namun, salah satu televisi Taiwan mengatakan hanya satu orang yang tewas, 11 selamat dan 46 lainnya belum ditemukan.
Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto


Namun, Menteri Perhubungan Yeh Kuang-shih mengkonfirmasi jumlah korban tewas saat ini sebanyak 47 orang dan 11 lainnya selamat.


Seperti dilansir
Taiwan News
, pesawat dengan nomor penerbangan GE 222 itu membawa 54 penumpang dan empat awak dalam penerbangan dari Kaoshiung ke Magong. Pesawat terbang di tengah badai Topan Matmo.


Pesawat ATR-72 telah dijadwalkan dari Kaohsiung pukul 4 sore. Namun baru bisa terbang pukul 5.43 waktu setempat karena cuaca buruk. Pilot dilaporkan diminta untuk menunggu hingga pukul 07.06 sebelum diperbolehkan untuk mendarat.


Upaya pendaratan pertama dilaporkan gagal dan pilot kemudian diminta untuk mencoba melakukan pendaratan kedua. Tapi tak lama kemudian, menara kontrol kehilangan kontak dengan pesawat.


Pesawat dilaporkan hancur menghantam tanah di Kota praja Huhsi dan kemudian menyeruduk dua rumah hingga pesawat terbakar.


Tidak ada informasi terkait rencana pilot dalam upaya penyelamatan penumpang. Para korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Tri-Service General di Magong.


Pilot diketahui bernama Lee Yi-liang (60 tahun) dan co-pilot Chiang Kuan-hsing (39 tahun). Namun, nasib mereka belum diketahui. Menurut laporan, masing-masing memiliki lebih dari 20.000 jam terbang.


Penyebab kecelakaan diduga kuat karena Topan Matmo, yang membawa angin kencang dan lebat. Topan Matmo merupakan badai berkekuatan besar yang masuk katagori 2, dengan kecepatan 85 mph dan menyebabkan angin kencang, hujan deras, serta ancaman tanah longsor.


Setelah kecelakaan itu, bandara Makung ditutup dan memaksa enam penerbangan kembali ke bandara Taipei Singsham. Sebuah tip dari CAA, pakar penerbangan dan kerabat dari para korban berencana terbang ke Magong hari ini.


Diketahui, selama 13 tahun terakhir, TransAsia Airways tercatat sudah terjadi delapan kali kecelakaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya