Bantu Identifikasi Korban MH17, DVI RI Tiba di Belanda

Puing Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di sebelah timur Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev

VIVAnews - Tim Disaster Victim Identification (DVI) asal Indonesia pada Rabu, 23 Juli 2014 telah tiba di Den Haag, Belanda untuk membantu proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Desa Grabovo, Ukraina pada pekan lalu. Proses identifikasi seluruh korban tewas MH17 akan dilakukan di Belanda. 

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Demikian isi siaran pers yang diterima VIVAnews dari KBRI Den Haag pada Kamis, 24 Juli 2014. Tim DVI dari Indonesia terdiri dari enam orang yaitu  Dr Antonius R Castilani, Drs Putut Tjahjo Widodo, Dr D Aji Kardomo, Dr Sumy Hastry Purwanti, Drg Ahmad Fauzi, dan Drg Daniel Agustinus. 

"Ke depannya, tim DVI Indonesia akan bergabung dengan tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda untuk proses identifikasi jenazah. Semua proses tersebut akan dilakukan di Korporaal van Oudheusdenkazerne, Hilversum, Belanda," tulis perwakilan KBRI Den Haag. 

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024

Begitu tiba di Belanda, tim langsung bertemu dan berkoordinasi dengan Dubes RI di Belanda, Retno LP Marsudi. 

Sekretaris Penerangan Bidang Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Vivie Damayanti yang dihubungi VIVAnews hari ini mengaku kecil kemungkinan proses identifikasi jenazah akan berlangsung cepat. Oleh sebab itu, dia mengaku masih belum mengetahui kapan jasad penumpang asal Indonesia bisa diterbangkan ke tanah air. 

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

"Kami sendiri masih belum mengetahui berapa lama proses identifikasi ini akan berlangsung. Mengutip pernyataan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, prosesnya berlangsung paling cepat satu bulan," ujar Vivie.

Dia turut menambahkan, masih belum mengetahui prosedur setelah jenazah selesai diidentifikasi akan langsung dikembalikan ke negara asal satu per satu atau dilakukan secara serentak.  

Sementara harian The Guardian pada Rabu kemarin melaporkan ratusan jasad penumpang MH17 telah tiba di Belanda. Ketibaan jasad penumpang tersebut disambut langsung oleh Raja Belanda, Willem-Alexander, Ratu Maxima dan PM Rutte, serta sekitar 1.000 kerabat dan rekan dari para korban. 

Ratusan jasad itu diterbangkan dengan menggunakan dua pesawat militer, C-130 Hercules milik Kerajaan Belanda dan pesawat Boeing C-17 milik Australia. Peti mati jenazah kemudian diantar menuju ke Hilversum secara bersamaan. 

Warga yang menyaksikan di tepi jalan, melempar bunga ke arah mobil iring-iringan pembawa jenazah. 

Pemerintah Belanda juga mengumumkan hari Rabu kemarin sebagai hari berkabung nasional. Ini merupakan kali kedua hari berkabung nasional dilakukan, selain saat mengenang wafatnya Ratu Wilhelmina di tahun 1962 silam. 

Momen mengheningkan cipta selama satu menit dimulai pukul 16.07 waktu setempat. 

Setelah insiden tersebut terjadi, warga melabeli sebagai 11 September Belanda, sebab pesawat MH17 diduga ditembak jatuh karena salah sasaran. Belanda menjadi negara yang paling terpukul, karena sebanyak 193 warganya tewas dalam kejadian itu.

Indonesia juga turut berduka, karena 12 WNI turut menjadi korban pesawat tujuan Amsterdam-Kuala Lumpur itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya