Istana: Kode Etik Penyadapan RI-Australia Hampir Rampung

PM Australia Tony Abbott dan Presiden SBY
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews - Staf Khusus Presiden Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, proses kode etik tata kelakuan baik (COC) terkait penyadapan antara Australia dan RI hampir rampung. Rencananya akan ada pembahasan lebih lanjut untuk mendiskusikan COC itu pada awal Agustus mendatang. 
Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania

Demikian ungkap pria yang akrab disapa Faiza ketika dihubungi VIVAnews pada Jumat malam, 25 Juli 2014.  
Konfrontasi Memanas, Iran Pertimbangkan Penggunaan Nuklir Lawan Israel

Menurut Faiz, informasi itu diperoleh Faiza dari komunikasi telepon selama lebih dari 10 menit antara Presiden SBY dengan Perdana Menteri Tony Abbott pada hari ini sekitar pukul 14.15 WIB. 
Asosiasi Sepak Bola Palestina Serukan Sanksi Terhadap Tim Israel pada Pertemuan FIFA

"Dokumen COC memang sudah mendekati penyempurnaan. Dalam proses itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa turut melaporkan kemajuan pembahasannya kepada Presiden SBY. Setiap elemen yang ada dalam COC tentu atas sepengetahuan Presiden," ujar Faiz.

Diharapkan dalam waktu dekat, lanjutnya, dokumen itu sudah bisa ditanda tangani oleh kedua pemimpin negara.  

Ketika ditanya apakah salah satu poin COC berisi kesediaan Australia untuk tidak lagi menyadap RI, Faiz enggan membeberkan. Menurut dia, hal tersebut tidak etis, lantaran proses negosiasi antara kedua pihak masih terus berlangsung. 

"Saat ini, kami masih belum bisa mengungkap substansi dari kesepakatan itu. Hal itu akan kami sampaikan kepada publik, setelah ditandatangani," imbuh Faiza. 

Faiza juga mengatakan, tidak tahu kapan Menlu Marty akan mendiskusikan COC dengan Menlu Julie Bishop. Itu semua, kata dia, tergantung dari jadwal masing-masing Menlu. 

"Saya tidak tahu apakah pembahasan selanjutnya akan dilakukan dengan pertemuan empat mata atau melalui courtesy call," kata dia. 

Dalam pembicaraan telepon itu, Presiden SBY turut mengucapkan selamat kepada Australia karena pada tahun ini akan menggelar pertemuan tingkat G20 di Brisbane pada November mendatang. Faiz mengatakan, Presiden SBY yakin, sebagai tuan rumah dan ketua G20 tahun ini, Australia dapat sukses menyelenggarakan KTT tersebut. 

"Presiden SBY turut memastikan pemimpin baru RI selanjutnya akan menghadiri KTT itu," kata dia. 

Sementara PM Abbott memuji SBY dan peranan Indonesia yang kian terlihat di dunia internasional. Bahkan, untuk kesekian kalinya, Abbott menegaskan bahwa SBY merupakan sahabat baik Negeri Kanguru. 

COC penyadapan merupakan syarat yang ditetapkan oleh Presiden SBY apabila ingin hubungan kedua negara kembali normal. Pada tahun lalu, Presiden SBY geram kepada Pemerintah Australia yang terbukti menyadap komunikasi telepon dirinya, Ibu Ani Yudhoyono dan pejabat di lingkaran dalam SBY. 

Sebagai imbasnya, Pemerintah RI sempat menarik Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Namun, pada akhir Mei lalu, Nadjib sudah kembali bertugas di KBRI Canberra. 

Pemerintah RI juga menghentikan kerjasama bilateral di tiga bidang, antara lain patroli bersama untuk mencegah pencari suaka dan pertukaran data intelijen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya