Pasien Ebola Kabur, Pemerintah Sierra Leone Bentuk "Tim Pemburu"

Dokter bekerja di ruang penelitian virus Ebola di Uganda
Sumber :
  • REUTERS/Edward Echwalu

VIVAnews - Warga Freetown, Ibukota Sierra Leone, tengah dicekam kepanikan. Pasalnya, pasien pengidap virus berbahaya ebola, diculik dari ruang isolasi rumah sakit dan kini keberadaannya tidak diketahui. Dikhawatirkan pasien tersebut menyebarkan virus dan menyebabkan epidemi. 

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dilansir Reuters, Jum'at 25 Juli, pemerintah kota Freetown, mengumumkan kepada warga untuk membantu menginformasikan keberadaan pasien pengidap ebola yang diculik keluarganya dari  rumah sakit. Pengumuman tersebut disampaikan melalui stasiun radio. 

Si pasien, seorang wanita berusia 32 tahun bernama Saudatu Koroma, dipastikan mengidap ebola melalui hasil tes di rumah sakit. sebelumnya, dia tinggal bersama keluarganya di Brima Lane, Wellington, di timur Freetown. 

Makin Panas, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring Tinju

Selama enam bulan terakhir, ebola menjadi epidemi yang cukup mengkhawatirkan di Sierra Leone. Penyakit yang disebabkan virus tersebut telah menelan 660 nyawa. 

Setelah positif terinfeksi ebola, 90 persen pasien tidak bisa diselamatkan. Virus menyebar melalui kontak cairan tubuh, seperti darah, air liur dan hubungan seksual. 

"Kami meminta bantuan warga untuk menginformasikan keberadaan Saudatu Koroma, 32, warga Wellington. Dia positif menderita ebola dan keberadaannya di luar rumah sakit menjadi risiko bagi publik," demikian pengumuman yang disampaikan pemerintah melalui radio. 

Tidak hanya itu, pemerintah bekerjasama dengan rumah sakit pusat di Freetown juga membentuk "tim pemburu" untuk menangkap Koroma dan mengembalikannya ke ruang isolasi. Mereka dipersenjatai baju anti infeksi dan peralatan sterilisasi.

Melansir BBC, juru bicara Kementrian Kesehatan Sierra Leone, Sidi Yahya Tunis, pasien Koroma diculik keluarganya dari ruang isolasi King Harman Road Hospital di Freetown pada Kamis, 24 Juli 2014. Koroma merupakan warga Freetown pertama yang didiagnosis positif mengidap ebola. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya