Anggaran Pertahanan China Naik, Ini Penjelasannya

Perwira militer China mencoba senjata buatan AS M4 Carbine
Sumber :
  • REUTERS/Cpl. Bryan Nygaard/U.S. Marines/Handout

VIVAnews - Juru bicara Delegasi dan Direktur Kantor Bidang Luar Negeri Kementerian Pertahanan China, Mayor Jenderal Guan You Fei, memaparkan penyebab anggaran pertahanan negaranya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan

Namun, dia menegaskan, adanya kenaikan anggaran seharusnya tidak perlu membuat khawatir beberapa negara tetangga mereka, seperti Taiwan dan Jepang.

Demikian ungkap Guan, ketika bertemu dengan beberapa media dalam pertemuan terbatas di Hotel Shangrilla, belum lama ini. Alasan pertama, ujar Guan tugas yang kini dihadapi China lebih fokus di kawasan Somalia. Menurut harian The Guardian, pada akhir Juni lalu, Tiongkok kembali membuka Kedutaan Besar mereka di Ibu kota Mogadishu setelah 23 tahun ditutup.

Pembukaan Kedubes itu, menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, dimulai per 1 Juli 2014. Negara Tirai Bambu ini sempat menutup kedubesnya, karena adanya perang sipil di Somalia pada 1991 silam.

"Alasan kedua, kini kami tengah memfokuskan untuk melakukan penarikan secara besar-besaran di Libya. Ketiga, kerja sama kami di bidang pertahanan dengan beberapa negara sedang mengalami peningkatan," papar Guan.

Selain itu, lanjut Guan, faktor ekonomi juga turut berpengaruh.

"Kami sangat beruntung, karena tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat. Ini sesuatu yang tidak dialami oleh negara-negara di kawasan Eropa. Dengan adanya kenaikan anggaran pertahanan, tentu kami berharap bisa meningkatkan kesejahteraan perwira militer," kata Guan.

Ke depan, lanjut Guan, setiap ada kenaikan anggaran di bidang pertahanan, maka akan dituangkan di dalam buku putih.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu 26 Juli 2014, kenaikan anggaran pertahanan China tahun ini mencapai 12,2 persen menjadi 808,23 miliar Yuan. Meningkatnya anggaran pertahanan ini, sempat membuat khawatir beberapa negara tetangganya.

Namun, Tiongkok menegaskan, mereka tidak perlu merasa seperti itu, karena sejak awal negara ini berkomitmen untuk menyelesaikan konflik sengketa di Laut China Timur dan Laut China Selatan melalui jalur diplomasi dan bukan militer. (asp)

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024