Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Pemerintah Tiongkok kembali menunjukkan ketegasannya terhadap 'pegawai pemerintahan bugil'. Dilaporkan pemerintah Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan telah memecat lebih dari 850 pegawai.
Baca Juga :
PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus
Istilah pegawai bugil itu merujuk pada perilaku pegawai atau pejabat Tiongkok yang lebih senang mengirimkan istri maupun anak-anak mereka untuk hidup di luar negeri. Modus ini untuk mengalihkan harta kekayaan di luar negeri. Sikap ini dipandang membuat pegawai cenderung lebih terlibat dalam tindakan korupsi.
Diberitakan Reuters, melansir laporan portal berita pemerintah itu, Sabtu 26 Juli 2014, pemerintah provinsi telah menyelidiki 2190 'pejabat bugil'. Alhasil ditemukan 866 di antaranya merupakan pejabat atau pegawai bugil. Sontak saja, mereka langsung dicopot dari jabatannya.
Pemerintah Tiongkok, tulis Reuters, tidak akan memberi ampun pada pegawai atau pejabat bugil tersebut. Mereka dipastikan tak akan mendapatkan promosi jabatan.
Xinhua melaporkan pejabat telanjang merupakan masalah serius di Guangdong, yang berbatasan dengan Hong Kong. Provinsi di selatan Tiongkok itu memang dikenal memiliki tradisi emigrasi yang tinggi yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, Eropa, Australia dan Amerika Utara.
Disebutkan banyak pejabat Tiongkok yang mengambil keuntungan dengan menanamkan investasi di Hong Kong lebih dari US$1 juta setara Rp11,5 miliar. Dengan investasi itu, para pejabat bisa membeli tempat kediaman di negara-negara Afrika.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Xinhua melaporkan pejabat telanjang merupakan masalah serius di Guangdong, yang berbatasan dengan Hong Kong. Provinsi di selatan Tiongkok itu memang dikenal memiliki tradisi emigrasi yang tinggi yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, Eropa, Australia dan Amerika Utara.