Jasad Pertama MH17 Berhasil Diidentifikasi

Puing Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di sebelah timur Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev

VIVAnews - Tim ahli forensik Belanda berhasil mengidentifikasi jasad pertama yang menjadi korban tewas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada Kamis, 17 Juli 2014. Menurut informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kehakiman pada Sabtu kemarin, jasad pertama itu diketahui merupakan warga Belanda.

Harian Telegraph edisi Minggu, 27 Juli 2014 menyebut Pemerintah Belanda belum ingin membeberkan identitas tersebut kepada publik.

"Pada hari ini, korban pertama MH17 berhasil diidentifikasi. Korban merupakan warga Belanda dan wali kota serta keluarga korban telah diinformasikan mengenai hal ini," ujar perwakilan Kementerian Kehakiman.

Dengan adanya temuan ini, masih ada 297 korban lainnya yang masih harus diidentifikasi. Diketahui, Pemerintah Belanda bertugas menjadi ketua tim investigasi untuk mengidentifikasi seluruh korban jatuhnya pesawat MH17.

"Sebuah tim yang terdiri dari 200 spesialis kini tengah sibuk dengan proses identifikasi. Namun, kami memperingatkan proses itu memakan waktu berbulan-bulan agar semua korban berhasil diidentifikasi," imbuh mereka.

Beberapa jasad masih tetap berada di lokasi jatuhhnya pesawat. Namun, sebanyak 227 peti mati berisi jasad penumpang dari 17 negara telah diterbangkan ke Belanda untuk proses identifikasi.

Namun, proses investigasi penerbangan MH17 terhalangi karena tindak kekerasan di timur Ukraina masih terus terjadi. Dalam peperangan yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam terakhir, sebanyak sembilan orang dilaporkan tewas.

Sebagai bukti, ahli dari Belanda mencoba untuk mengunjungi lokasi pada Sabtu waktu setempat. Namun, mereka ditolak karena khawatir keselamatan mereka terancam.

Hal itu menyebabkan Perdana Menteri Australia Tony Abbott turut berkomentar. Dia menggarisbawahi proses evakuasi jasad di lokasi jauh lebih penting. Oleh sebab itu, tim internasional dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat.

"Pihak lain mungkin bisa terlibat jika mereka mau dalam politik Eropa Timur. Namun, prioritas kami hanya ingin mengidentifikasi warga yang meninggal dan membawa mereka kembali ke Australia," ujar Abbott.

Untuk bisa mewujudkan itu, Abbott dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berkomunikasi melalui telepon agar pencarian fakta yang mandiri dan terdiri dari tim internasional dilakukan. (ita)

Mau Beli Avanza atau Veloz Bekas, Segini Harga dan Pajak Tahunannya

Baca juga:

Bangunan SDN 4 Kolakasi roboh setelah tertimpa tanah longsor di Kabupaten Kolaka

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Beruntung longsor ini terjadi di luar jam pembelajaran anak-anak sekolah hingga tidak menimbulkan adanya korban. "Kejadiannya ini untung anak sekolah sudah pulang semua."

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024