Israel Kembali Gempur Gaza Saat Gencatan Senjata

Asap setelah sebuah roket meledak di jalur Gaza, Palestina
Sumber :
  • REUTERS/Ahmed Zakot
VIVAnews - Pasukan Israel kembali menggempur kota Gaza, Palestina, di tengah kesepakatan gencatan senjata selama 24 jam. Akibatnya, tiga warga Palestina tewas akibat ditembak. Aksi itu membuat jumlah korban tewas di Palestina bertambah.
Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Stasiun berita Al Jazeera edisi Minggu 27 Juli 2014 melaporkan pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza yang menyebut dua warga Palestina terbunuh di kamp pengungsi di Nusairat. Sementara korban tewas ketiga dilaporkan jatuh di timur kamp pengungsi Khan Younis. 
Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya

Koresponden Al Jazeera, Nicole Johnston menyebut serangan udara kembali dilancarkan Israel ke kota Gaza, khususnya ke pusat kota. Selain itu mereka juga menembak ke beberapa kapal Angkatan Laut. 
Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Menurut perwakilan militer Israel hari ini, mereka kembali melancarkan serangan, karena Palestina terus menembakkan roket ke Israel. Sebagai contoh, pada Minggu pagi ini, sebanyak 20 roket ditembakkan sepanjang malam dan berlanjut hingga pagi hari. 

Sebanyak lima roket menghujam daratan Israel. Sementara dua roket lainnya berhasil dicegat sistem pertahanan Iron Dome. Selama serangan roket berlangsung, sirene terus berbunyi di pusat kota Tel Aviv. 

Mereka mengatakan, akan terus melakukan serangan untuk menyasar terowongan yang kerap digunakan pejuang Hamas dan kelompok lainnya menyusup ke Israel. 

Padahal, Israel dan faksi Palestina telah setuju usulan gencatan senjata selama 24 jam yang ditawarkan PBB. Waktu itu digunakan untuk memperpanjang bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. 

Namun, belakangan, kelompok Hamas menolak tawaran gencatan senjata tersebut, karena dalam usulan itu tidak memasukkan syarat berisi penarikan pasukan Israel, agar warga Gaza dapat kembali ke rumah mereka. Menurut juru bicara Hamas di Gaza, Sami Abu Zuhri, mereka tidak bisa menerima usulan gencatan senjata semacam itu. 

"Gencatan senjata kemanusiaan apa pun yang tidak memasukkan penarikan pasukan Israel di Jalur Gaza, tidak memungkinkan warga untuk kembali ke rumah dan tidak mengizinkan warga mengevakuasi korban luka, maka kami tidak menerima usulan tersebut," ujar Zuhri. 

Sementara menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, total warga Palestina yang tewas sejak Israel menggelar Operasi Perbatasan yaitu 1.052 orang, sebagian besar merupakan warga sipil. Sementara korban luka mencapai lebih dari 6.000 orang. 

Di pihak Israel, sebanyak 43 orang pasukan juga tewas. Selain itu juga terdapat dua warga sipil Israel dan satu pekerja asal Thailand yang terkena roket yang ditembakkan dari Gaza. 

Sebelumnya Kabinet Keamanan Israel menyetujui perpanjangan gencatan senjata yang telah dimulai pada Sabtu pagi, hingga Minggu tengah malam. 

"Atas permintaan PBB, kabinet telah menyetujui bantuan kemanusiaan hingga hari Minggu pukul 24.00. Kementerian Pertahanan Israel (IDF) akan bertindak melawan pelanggaran apa pun dari gencatan senjata tersebut," ujar pejabat berwenang Israel dalam sebuah pernyataan tertulis. 

Selama gencatan senjata berlangsung pada Sabtu pagi, warga Palestina di Gaza bisa mengevakuasi kerabat mereka yang tewas dan mengumpulkan pasokan makanan. Mereka juga kembali memadati jalan-jalan untuk melihat beberapa bangunan yang rusak di beberapa area. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya