Idul Fitri, Hamas Setuju Gencatan Senjata

Warga Palestina beragama Kristen Jalila Faraj Ayyad meninggal
Sumber :
  • REUTERS/Suhaib Salem

VIVAnews - Jelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada hari Senin, pertempuran di Gaza mereda pada Minggu, 27 Juli 2014. Pihak Hamas mengatakan bahwa mereka mendukung gencatan senjata kemanusiaan selama 24 jam.

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Meski demikian, tembakan roket masih tetap berlanjut setelah Hamas mengumumkan hal ini. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pun mempertanyakan validitas gencatan senjata oleh Hamas.

Lewat telepon, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, berkomunikasi dengan Netanyahu. Ia menekankan perlunya segera menerapkan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza tanpa syarat.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Menurut Gedung Putih, Obama juga mendesak kedua pihak mengakhiri permusuhan peramenen atas dasar perjanjian gencatan senjata 2012. Menurut Obama, pada akhirnya setiap solusi langgeng bagi konflik Israel-Palestina adalah memastikan pelucutan senjata kelompok teroris dan demiliterisasi Gaza.

Sementara itu media Israel melaporkan bahwa artileri Israel juga mengarahkan tembakan ke Jalur Gaza. "Hamas bahkan tidak menerima gencatan sendiri. Mereka terus menembaki kami saat kami berbicara," ucap Netanyahu dalam wawancara dengan CNN.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Netanyahu menambahkan, Israel akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan guna melindungi rakyatnya. Namun, warga di Jalur Gaza dan saksi Reuters mengatakan bahwa serangan rudal Israel dan Hamas telah perlahan-lahan mereda pada sore hari.

Evakuasi Korban

Sebelumnya, pada hari Sabtu, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama 12 jam. Gencatan senjata ini memungkinkan warga Palestina untuk mengevakuasi jasad dari bawah reruntuhan dan mengumpulkan persediaan makanan.

Setelah itu, Kabinet Netanyahu memutuskan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga Minggu tengah malam atas permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, mereka membatalkannya ketika Hamas meluncurkan roket ke Israel pada pagi hari.

Petugas medis Palestina mengatakan, sedikitnya 10 orang tewas dan gelombang serangan terbaru yang melanda Gaza. Total selama 20 hari terakhir, sekitar 1.031 warga Palestina meninggal dunia. Korban tewas kebanyakan warga sipil dan anak-anak.

Berdasarkan informasi Badan PBB di Gaza, UNRWA, terdapat 167.269 pengungsi Palestina berlindung di sekolah-sekolah dan bangunan. Petugas medis mengatakan delapan warga Palestina tewas pada hari Jumat dalam insiden di dekat kota Tepi Barat Nablus dan Hebron.

Sementara itu Israel mengatakan bahwa sebanyak 43 tentara dan tiga warga sipil tewas oleh roket dan mortir. (ren)

Sumber: Reuters

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya