- iamforkids.org
VIVAnews - Seorang bayi perempuan asal Palestina lahir di tengah-tengah konflik pertempuran antara Israel dengan Hamas. Bayi yang lahir pada Jumat, 25 Juli 2014 lalu itu diberi nama Shayman Sheikh al-Eid dan kini terbaring di RS Nasser.
Dilansir dari kantor berita Reuters, Minggu waktu setempat, 27 Juli 2014, Shayman lahir melalui proses operasi caesar, lantaran sang ibu yang baru berusia 23 tahun telah tewas akibat serangan udara Israel di kota Deir al-Balah. Juru bicara layanan darurat, Ashraf al-Qudra, melaporkan ayah Shayman pun turut tewas dalam serangan tersebut.
Ashraf mengatakan kini Shayman tengah berada di dalam fasilitas inkubator dan memperoleh perhatian selama 24 jam dari dokter.
"Saat ibunya dibawa ke sini, dia sudah dalam keadaan tewas. Namun, ketika kami memeriksa keadaan kandungannya, detak jantung bayi masih ada. Sehingga, dokter memutuskan untuk langsung melakukan operasi," ujar al-Qudra.
Kini, nyawa Shayman, lanjut bergantung kepada mesin inkubator itu.
"Kami berharap, kami bisa segera mengeluarkan dia dari inkubator dan menyerahkannya kepada sang nenek. Neneknya telah berduka akibat mengetahui putrinya meninggal," imbuh al-Qudra.
Korban Sipil
Ibu Shayman hanya satu dari ribuan warga Palestina yang tewas akibat serangan militer Israel. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, total 1.031 warga Palestina tewas dalam 20 hari konflik di antara Israel dengan Hamas. Sebagian besar korban berasal dari kalangan sipil.
Data dari stasiun berita Al Jazeera menyebut korban juga jatuh di pihak Israel. Sebanyak 43 pasukan Israel dinyatakan tewas. Angka tersebut termasuk tiga warga sipil, di mana satu di antaranya berasal dari Thailand.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada Minggu kemarin kembali berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Obama menegaskan perlunya gencatan senjata segera berkelanjutan. (ren)