Keluarga Jadi Korban MH17, Pria Ini Bersedih Hingga Mati

Bunga tanda duka cita korban pesawat MH17 di Bandara Schiphol
Sumber :
  • Miranti Hirschmann
VIVAnews
BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023
– Malang benar nasib seorang pria asal Roden, Belanda bernama Hendrik Palm. Dia begitu sedih paska ditinggal empat orang anggota keluarganya yang menjadi korban tewas pesawat Malaysia Airlines MH17 Amsterdam-Kuala Lumpur yang jatuh di Ukraina.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Harian Singapura,
Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?
Straits Times edisi akhir pekan lalu melaporkan, saking sedihnya Hendrik merasa amat terpukul hingga meninggal dunia. Namun belum diketahui dengan jelas kenapa dia sampai meregang nyawa.


Menurut salah seorang keluarga Hendrik, empat orang keluarga mereka yang berada di dalam burung besi MH17 Boeing 777-200 ER itu yakni putri Hendrik Erla Palam, menantunya Rob van der Linde, dan kedua cucunya Merel dan Mark. Mereka hendak berlibur ke Negeri Jiran.


Kepada harian regional berbahasa Belanda,
De Stentor,
ada catatan kematian yang ditinggalkan Hendrik sebelum dia meninggal. Hendrik meninggal pada Selasa, 22 Juli 2014 –lima hari setelah pesawat nahas Malaysia Airlines jatuh di bagian timur Ukraina.


Kini Erla, istri Hendrik, tinggal seorang diri. Kepada stasiun televisi
RTV
Drenthe, sepupu Erla mengatakan bahwa Erla merupakan satu-satunya perempuan di keluarganya dan bekerja sebagai pengasuh kaum lanjut usia.


Tak pelak, cerita pilu Hendrik ini menarik perhatian pengguna dunia maya. Beberapa orang menyampaikan rasa duka melalui internet.


“Yang terhormat Tuan Palm, Anda mengatakan meninggal akibat terlalu bersedih. Namun semoga saja saat ini Anda telah bersatu kembali dengan putri Anda,” ujar seorang pengguna dunia maya yang menamakan diri sebagai ‘Ibu.’


Akibat jatuhnya MH17 di Ukraina yang diduga karena ditembak roket, sebanyak 298 penumpang dan kru pesawat tersebut tewas. Dari jumlah itu, sebanyak 193 penumpang berasal dari Belanda. Sebanyak 12 WNI ikut menjadi korban dalam peristiwa itu.


Belanda yang ditunjuk menjadi Ketua Tim Investigasi Internasional telah berhasil membawa sebagian besar jasad para penumpang dari Ukraina ke negeri mereka. Selanjutnya jasad mereka akan diidentifikasi oleh tim penyidik internasional, salah satunya anggota Disaster Victim Identification (DVI) dari Indonesia. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya