Jasad Remaja Afrika Ditemukan di Roda Pesawat Militer AS

Tiga pesawat Hercules milik TNI ke Filipina
Sumber :
  • Puspen TNI
VIVAnews
Update Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Maluku
– Personel militer Amerika Serikat terkejut bukan kepalang ketika menemukan jasad remaja berkulit hitam di roda pesawat Hercules C-130, 27 Juli 2014. Jasad itu ditemukan ketika mereka tengah menggelar inspeksi di pangkalan militer AS Ramstein, Jerman.

Manfaatkan Suasana Ramadhan, Kemenag Mengadakan Uji Kompetensi Guru Pendidikan Al-Qur'an

Juru bicara Pentagon Perwira Tinggi Angkatan Laut John Kirby menduga remaja itu salah satu penyelundup yang bersembunyi di roda pesawat. (Baca: )
Pengakuan Mengejutkan dr Ingwy Alias Sunaryanto yang Ternyata Dokter Gadungan


CNN
, 30 Juli 2014, melansir hingga saat ini identitas korban masih belum diketahui. Namun dari ciri-ciri fisik, korban diduga berasal dari salah satu negara di benua Afrika. Tidak diketahui jelas di mana dan kapan dia mulai naik ke dalam roda pesawat.


Kendati begitu, menurut Kirby, selama penerbangan tidak ada gangguan berarti. Saat inspeksi dilakukan, jasad tidak begitu terlihat jelas. “Jasad penyelundup ditemukan di kompartemen pesawat, tepatnya di atas roda pendaratan,” kata dia.


Pejabat berwenang AS sempat khawatir pelaku naik ke atas roda pesawat saat pesawat tengah mendarat di benua Afrika. Pasalnya, saat ini beberapa negara di kawasan itu tengah berjuang melawan penyakit Ebola yang mematikan.


Juru bicara Angkatan Udara AS Erika Stecker mengatakan, pesawat sempat berhenti di lima negara berbeda, yaitu Senegal, Mali, Chad, Tunisia, dan Italia selama delapan hari perjalanan. Oleh sebab itu pejabat berwenang AS khawatir jasad itu berpotensi menyebarkan virus Ebola.


Namun dari hasil uji coba laboratorium yang diambil dari sampel jasad, remaja itu diketahui tidak membawa penyakit menular. “Penyebab kematian dan situasi yang menyelimuti kejadian itu, hingga kini masih terus diselidiki,” ujar Kirby.


Pesawat Hercules C-130 tengah membantu operasi komando Afrika. Oleh sebab itu pesawat tersebut berhenti di beberapa negara di Afrika.


Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, lebih dari 800 kasus Ebola terjadi di Afrika bagian barat, termasuk di Senegal dan Mali. Data per tanggal 23 Juli menyebut lebih dari 1.200 kasus bahkan penderita yang tidak diketahui telah mengidap penyakit itu. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya