Rencana Liberia Karantina Penderita Ebola Dikritik

Dokter merawat korban virus Ebola di Monrovia, Liberia
Sumber :
  • Reuters/ Samaritan's Purse
VIVAnews - Rencana Pemerintah Liberia mengisolasi atau mengarantina penderita Ebola mendapat kritikan dari kalangan NGO kemanusiaan. Langkah pengarantinaan dinilai sudah kuno dalam menghadapi wabah penyakit dewasa ini.
Pendeta Ini Ajak Jemaatnya Untuk Masuk ke Masjid dan Ungkap Hal Tak Terduga Ini

Direktur Humanitarian Response Actionaid Inggris, Mike Noyes, mengatakan penderita Ebola seharusnya diperlakukan dengan penuh kasih sayang, bukan kriminal.
Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga

"Karantina dari masyarakat umum itu merupakan pendekatan abad pertengahan dalam mengontrol wabah penyakit," kata Noyes seperti dilansir Reuters.
Ramalan Zodiak Kamis 18 April 2024: Taurus Alami Krisis Keuangan, Virgo Harus Menjauhi Orang Negatif

Sebelumnya, Pemerintah Liberia berencana menutup sekolah dan mengarantina komunitas penderita penyakit mematikan itu. Rencana ini disampaikan oleh Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dalam sebuah pernyataan yang diposting di website kepresidenan seperti dikutip Reuters hari ini.

Presiden Sirleaf mengatakan kebijakan karantina beberapa komunitas itu merupakan rekomendasi dari kementerian kesehatan.

Dalam draft naskah kebijakan, dikemukakan bahwa setelah kebijakan itu resmi diterapkan maka hanya petugas kesehatan yang diizinkan keluar masuk daerah yang diisolasi. 

"Makanan dan bantuan medis serta kebutuhan lainnya akan disediakan untuk komunitas dan individu yang terpapar penyakit tersebut." 

Pasukan keamanan telah disiagakan untuk mengeksekusi kebijakan karantina itu secara bertahap. Bagian dari rencana aksi itu, pegawai pemerintah non-esensial diwajibkan cuti selama 30 hari.

Menteri Informasi Liberia, Lewis Brown, mengatakan negaranya menerapkan kondisi darurat mengingat banyaknya warga yang meninggal setelah terpapar virus itu. Dia mengharapkan bantuan internasional lebih dari yang selama ini sudah diterima.

Ebola telah membunuh 672 warga di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone tercatat sejak Februari 2014, berdasarkan laporan WHO. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya