Wabah Ebola, Liberia Tutup Sekolah-sekolah

Korban tewas akibat virus Ebola sedang disemprot disinfektan di Liberia
Sumber :
  • Reuters/ Samaritan's Purse

VIVAnews – Pemerintah Liberia menetapkan darurat Ebola. Mereka akan menutup sekolah-sekolah dan mengkarantina beberapa komunitas.

TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua

Berdasarkan catatan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Ebola sedikitnya telah menewaskan 672 orang di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone. Belum ada obat untuk penyakit mematikan ini.

“Penutupan sekolah-sekolah menunggu keputusan resmi Departemen Pendidikan. Sementara berdasarkan usulan dari Departemen Kesehatan, pemerintah mempertimbangkan untuk mengkarantina sejumlah komunitas,” kata Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dilansir CNN, Kamis 31 Juli 2014.

Pasukan keamanan Liberia juga diperintahkan menyebarluaskan imbauan agar para pekerja mengajukan cuti selama sebulan penuh atau 30 hari.

Presiden Liberia pun meminta seluruh fasilitas publik dibersihkan setiap hari Jumat untuk mencegah penyebaran virus Ebola. Penyakit mematikan ini menular lewat kontak manusia. Sebanyak 90 persen kasus Ebola berujung maut.

Maskapai-maskapai kini membatasi penerbangan di atas wilayah yang terkena dampai Ebola. Perusahaan penerbangan Nigeria, ASKY dan Arik Air, bahkan menghentikan operasinya pada akhir Juli ini. Seluruh penumpang yang berangkat dari Conkary, Guinea akan diperiksa apakah memiliki tanda-tanda terinfeksi Ebola atau tidak.

Pemerintah Liberia telah menutup sebagian besar perbatasan wilayahnya dengan negara-negara tetangga. Jika masih ada titik masuk yang terbuka, maka akan ada tes kesehatan atas virus Ebola.

Tarik relawan

Dua relawan di Pasukan Perdamaian diisolasi karena terkena virus Ebola. Anehnya, mereka berdua tidak menunjukkan gejala apapun layaknya penderita Ebola.

“Dua relawan Pasukan Perdamaian telah melakukan kontak dengan individu yang sedang terkena virus Ebola. Individu tersebut kemudian meninggal,” ujar perwakilan Pasukan Perdamaian.

Sementara waktu, Pasukan Perdamaian menarik 102 relawannya dari Guinea, 108 dari Liberia, dan 130 dari Sierra Leone. Ketiga negara tersebut merupakan wilayah pandemi Ebola.

Saat ini Pasukan Perdamaian bekerja sama dengan para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit serta Dapertemen Luar Negeri Amerika Serikat terus memonitor wabah  Ebola.

Laporan: Deanisa

Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana
Dok

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan

Sebanyak 17 unit pemadam kebakaran dan 85 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024